Total Cost Adalah? Berikut Definisi, Fungsi, dan Mekanisme Perumusannya

By | 7 May 2019

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Jasa

akuntanmuslim.com/jasa/

Fitur Lengkap | Mudah Digunakan | Laporan Otomatis

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Dagang

akuntanmuslim.com/dagang/

Siap Pakai | Laporan Otomatis | Bisa Dikustom Sendiri

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Manufaktur

akuntanmuslim.com/manufaktur/

Fitur Komplit | Bisa Banyak User | 1x Bayar

Total cost adalah salah satu komponen paling penting dalam sebuah bisnis. Bisa dibilang, hal tersebut merupakan salah satu unsur paling dasar untuk mengetahui bagaimana bisnis melakukan produksi. Tanpa memahami apa itu total cost, maka sebuah bisnis akan langsung dianggap tidak layak beroperasi. Sebab kunci utama penentuan laba usaha terletak di biaya total yang dikeluarkan. Lantas, apa itu biaya total? Apa fungsinya? Lebih lengkap lagi akan dijelaskan sebagai berikut.

Apa Itu Total Cost dalam Ekonomi?

Seperti namanya, total cost adalah biaya total yang dikeluarkan sebuah bisnis dalam satu periode produksi. Yang dimaksud dengan satu periode produksi adalah serangkaian proses mulai dari membeli bahan baku, mengolah, hingga mendistribusikan barang ke konsumen. Dengan memahami total cost, seorang pebisnis bisa tahu berapa banyak biaya yang dikeluarkannya untuk menjalankan usaha.

Total Cost Adalah

 

Dalam ilmu ekonomi manajerial, ada tiga jenis total cost. Selengkapnya mengenai itu adalah sebagai berikut:

Total Fixed Cost (TFC)

TFC adalah salah satu jenis total cost yang menghitung biaya-biaya tetap. Biasanya, biaya tetap hanya akan dikeluarkan sekali dalam beberapa periode. Selain itu, jumlah pengeluarannya juga tidak berubah-ubah (fixed). Beberapa contoh TFC misalnya biaya sewa gedung, biaya membeli tanah, dan biaya mesin.

Total Variable Cost (TVC)

Berbeda dengan TFC, TVC cenderung berubah-ubah tergantung kebutuhan perusahaan dalam satu periode produksi. TVC biasanya melekat dengan kebutuhan bahan baku produksi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, TVC umumnya dikeluarkan rutin beberapa waktu sekali. Selain itu, jumlahnya juga bisa berubah-ubah menyesuaikan kebutuhan perusahaan. Contoh pengeluaran untuk TVC misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, juga biaya peralatan sekali pakai.

Marginal Cost (MC)

MC adalah gabungan dari TFC dan TVC, oleh karena itu MC memiliki campuran sifat dari keduanya. MC merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan sekali dalam beberapa periode, tapi jumlahnya berubah-ubah. Salah satu contoh utama MC adalah pajak. Biasanya, perusahaan diwajibkan membayar pajak per tahun saja. Jumlahnya pun tidak tetap tapi berubah-ubah.

Fungsi Total Cost dalam Sebuah Bisnis

Total Cost Adalah

Sebenarnya, apakah fungsi total cost dalam sebuah bisnis? Total cost adalah aktor sentral yang ikut menentukan kelayakan sebuah bisnis. Seperti yang diketahui semua pebisnis, sebuah usaha dikatakan layak apabila menghasilkan profit dan bisa sustain jangka panjang. Jadi fungsi total cost benar-benar vital jika ingin bisnis sukses. Berikut ini detil fungsinya.

1. Mengetahui Jumlah Total Biaya

Salah satu fungsi pokok total cost adalah mengetahui total biaya yang dikeluarkan perusahaan. Tanpa mengetahui jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan, perusahaan tidak akan bisa mengatur keuangannya. Jika total biaya tidak dihitung dengan baik, maka dana perusahaan akan terus menerus dihamburkan. Pada akhirnya perusahaan akan rugi.

2. Memprediksi Tingkat BEP

BEP (breakeven point) adalah titik di mana perusahaan mencapai laba nol. Titik ini merupakan titik yang sangat menentukan, karena berdasarkan inilah besar kecilnya “pertaruhan” bisnis yang dilakukan. Melalui BEP, pebisnis bisa tahu berapa banyak biaya oportunitas yang telah dikorbankannya untuk sebuah usaha. Dan satu-satunya cara menghitung ini adalah dengan mengetahui total TFC, TVC, dan MC.

3. Salah Satu Komponen dalam Menentukan Margin Laba

Di poin sebelumnya, telah diterangkan bahwa total cost adalah komponen utama untuk menentukan BEP. Dari titik BEP itulah, pebisnis bisa menghitung berapa margin laba yang diinginkannya. Misalnya sebuah bisnis manufaktur mencapai BEP di titik 300 juta. Berdasarkan pertimbangan, pengusaha menentukan bahwa margin labanya adalah 200 juta.

4. Memperkirakan Harga Produk

Harga produk ditentukan dari rumus biaya total ditambah margin laba. Baru setelah BEP dan laba ditentukan, sebuah produk bisa ditentukan harga per itemnya. Hal ini takkan bisa dilakukan tanpa pemahaman yang baik tentang total cost.

5. Memprediksi Waktu Balik Modal

Seringkali, pengusaha tidak bisa menumpuk semua biaya yang dikeluarkannya dalam satu periode produksi. Misalnya saja biaya total perusahaan mulai berdiri hingga berproduksi satu kali adalah 500 juta. Total produk yang berhasil dihasilkan pertamakali adalah 100. Jika modal ingin dibalikkan dalam sekali periode, maka harga produk semestinya satu juta per item. Tapi faktanya, harga ini benar-benar jauh lebih mahal dari harga pasar.

Di saat-saat seperti ini, pebisnis tidak punya pilihan selain menentukan waktu balik modalnya dalam jangka yang lebih panjang. Supaya perhitungan balik modal lebih mudah, maka seluruh komponen total cost seperti TFC, TVC, dan MC harus dilibatkan.

Baca Juga:

Apa yang Terjadi Jika Pebisnis Tidak Memahami Total Cost

Melihat fungsi yang telah disebutkan, tampak jelas total cost adalah sesuatu yang tidak bisa disepelekan. Lalu apa yang terjadi jika seseorang membuka bisnis tanpa memahami teori total cost? Ini hal-hal yang pasti terjadi.

1. Laba/Rugi Tidak Bisa Dihitung Pasti

Tanpa total cost, laba/rugi sebuah perusahaan akan sulit dihitung pasti. Jika biaya tidak diketahui dengan jelas, bagaimana perusahaan akan menentukan harga? Bisa saja harga yang ditetapkan terlalu tinggi sehingga barang tidak laku. Atau sebaliknya, barang terlalu murah sehingga perusahaan merugi.

2. Besar Modal Awal Sulit Diperkirakan

Pebisnis yang tidak memahami perhitungan total cost akan kelimpungan dalam menjalankan bisnisnya. Ibaratnya, total cost adalah fondasi utama sebuah bisnis. Tanpa memahami berapa biaya yang akan dikeluarkan, besar modal juga sulit diperkirakan. Bisnis pun akan mandek sebelum sempat didirikan.

3. Laporan Keuangan Amburadul

Bisnis yang tidak beroperasi berdasarkan total cost keuangannya jelas tidak tertata. Tanpa memasukkan unsur total cost, bisnis yang dilakukan akan tampak seperti bisnis anak kecil. Singkatnya, bisnis yang main-main. Ketiadaan total cost jelas akan mengacaukan laporan keuangan – atau bahkan melenyapkannya sama sekali. Padahal bisnis bertujuan untuk untung, kan?

4. Bisnis Tidak Profesional

Terakhir dan yang paling fatal, total cost adalah instrumen pokok keuangan sehingga ketiadaannya akan menghancurkan reputasi bisnis. Sebagian besar bisnis yang berjalan tanpa perhitungan TC akan dibuang jauh-jauh oleh investor. Jangankan dilirik untuk investasi, bisnis tanpa TC sama sekali tak layak disebut sukses.

Mekanisme Perumusan Total Cost dan Simulasinya

Perumusan total cost adalah salah satu cara yang bisa digunakan pebisnis setiap memulai periode produksi baru. Seperti yang sudah dijelaskan, total cost bukan hanya memengaruhi biaya, tapi juga hal lain seperti harga. Di bawah ini akan disebutkan mengenai rumus-rumus total cost, yang dilambangkan dengan TC.

  • Total Cost (Biaya Total) = Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel + Biaya Marjinal (TC = TFC + TVC + MC)
  • Total Cost + margin laba = Total Pendapatan (TC + i = TR)
  • Total Cost Marjinal = Biaya Variabel + Biaya Marjinal (MC = VC + MC)

Simulasinya sebagai berikut: Usaha A dibangun dengan biaya tetap 120 juta. Sementara itu, biaya variabel untuk produksinya adalah 30 ribu per item, dan biaya marjinalnya di bulan pertama adalah 500 ribu. Di bulan satu, A memproduksi 1000 item. Berapa total cost di bulan tersebut?

Dari soal tersebut bisa disimpulkan TFC = 120 juta. Sementara itu, TVC = (VC x Q) = 30 ribu x 1000 = 30 juta, dan MC = 500 ribu. Jadi TC-nya adalah TFC + TVC + MC = 120 juta + 30 juta + 500 ribu = 150,5 juta.

Demikianlah informasi lengkap mengenai total cost adalah apa, fungsi, dan rumus-rumusnya, semoga bermanfaat!

Referensi:

Warren dkk. 2017. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Noor, Henry Faisal. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Jasa

akuntanmuslim.com/jasa/

Fitur Lengkap | Mudah Digunakan | Laporan Otomatis

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Dagang

akuntanmuslim.com/dagang/

Siap Pakai | Laporan Otomatis | Bisa Dikustom Sendiri

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Manufaktur

akuntanmuslim.com/manufaktur/

Fitur Komplit | Bisa Banyak User | 1x Bayar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *