Teknik sampling berjatah atau quota sampling adalah bagian dari klasifikasi non-probability sampling. Metode pengambilan sampel ini menitikberatkan pada pertimbangan peneliti bersangkutan, namun dengan mengikuti beberapa standar atau aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Memiliki karakteristik mirip dengan judgement sampling, Anda perlu memahami lebih dalam tentang quota sampling agar tidak salah mengenali.
Definisi Quota Sampling Menurut Para Ahli dan Penerapannya
Beberapa ahli pernah menguraikan pendapatnya tentang quota sampling sebagai berikut :
Sugiyono
Sampling berjatah atau quota sampling menurut Sugiyono merupakan teknik penentuan sampel atas populasi tertentu untuk diklasifikasikan sesuai ciri khas hingga mencapai jumlah kuota yang dibutuhkan.
Margono
Teknik pengambilan sampel berjatah tidak terpaku pada total keseluruhan populasi yang dipilih sebagai sampel. Justu, peneliti membagi populasi total tersebut dalam beberapa kategori berbeda untuk kemudian diambil sampel sesuai kuota dari masing-masing kelompok.
Pengaplikasian Quota Sampling Adalah Pada…
Secara teknis, quota sampling memiliki penerapan khusus, yakni untuk riset yang berkaitan dengan geografis dan demografis. Metode sampling terkait biasanya diterapkan pada penelitian yang mencakup sebuah populasi tidak terhitung. Meski demikian, karena termasuk pada kategori sampling non random, sampel tidak dipilih secara acak melainkan telah memenuhi kriteria tertentu.
Tahapan Pengambilan Sampel Kuota
Dalam praktik penerapan sampling kuota, analis bersangkutan harus mengikuti prosedur sesuai aturan. Tidak boleh ada kesalahan pengurutan tahapan dalam pelaksanaan untuk menghindari kerancuan hasil akhir. Langkah-langkah dalam pengaplikasian teknik pengambilan sampel quota sampling adalah sebagai berikut :
- Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam teknik pengambilan sampling berjatah adalah dengan membagi populasi ke dalam unit-unik kelompok eksklusif. Klasifikasi tersebut didasarkan pada karakteristik masing-masing individu dalam populasi terpilih.
- Setelah populasi terbagi dalam sub-grup, peneliti diharuskan untuk mengidentifikasi proporsi masing-masing kelompok dengan pertimbangan keseluruhan populasi. Tahapan proporsi ini nantinya berpengaruh langsung pada proses pengerjaan sampling.
- Terakhir, peneliti melakukan analisa akhir perbandingan proporsi sub-grup dengan total populasi. Analis bersangkutan harus mempelajari dan memahami secara detail karakteristik tiap kelompok sebagai perwakilan dari keseluruhan populasi sampel.
Kondisi Penelitian Yang Kompatibel Dengan Teknik Sampling Kuota
Riset atau penelitian apa yang paling cocok untuk penerapan metode quota sampling? Ada dua kondisi atau tujuan sebuah penelitian yang sesuai untuk pengaplikasian teknik pengambilan sampel berjatah ini, yaitu :
- Tujuan dari riset yang dilakukan adalah untuk mempelajari karakteristik khusus dari sebuah populasi heterogen dengan cakupan yang luas. Penerapan teknik sampel kuota akan membagi populasi terkait menjadi kelompok-kelompok yang bersifat homogen sehingga mempermudah dalam studi karakter.
- Penelitian dilakukan dengan maksud mengetahui relasi atau hubungan antar kelompok dalam sebuah populasi yang luas. Dengan pembagian kelompok sesuai kuota akan mempermudah analis untuk mempelajari sikap dan imbal balik satu kelompok pada kelompok lainnya dalam satu ruang lingkup populasi.
Baca Juga:
- Snowball Sampling Adalah? Definisi, Penerapan, Kekurangan dan Kelebihan
- Pengertian dan Teknik Pengambilan Purposive Sampling
- Cluster Sampling Adalah? Pengertian, Elemen dan Penerapannya
Contoh Penelitian dengan Metode Pengambilan Sampel Berjatah
Supaya lebih memahami tentang penerapan teknik sampel kuota, di bawah ini merupakan beberapa contoh sederhana pengaplikasiannya. :
Judul | Motivasi Anak Bersekolah di SD ‘A’ |
Deskripsi dan Tujuan Penelitian | – Penelitian dilakukan untuk mengetahui motivasi atau alasan anak-anak bersekolah di SD ‘A’. Baik alasan pribadi maupun dorongan dari orang tua.
– Riset dimaksudkan untuk mendapatkan daftar alasan secara rinci menyangkut motivasi yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya. |
Kriteria Sampel | – Anak-anak usia sekolah yang mendaftar ke SD ‘A’.
– Para orang tua anak-anak yang sesuai kriteria sampel. – Usia anak selaku responden minimal berusia 6,5 tahun dan maksimal 8 tahun. |
Kesimpulan | – Anak-anak tertarik untuk bersekolah di SD ‘A’ dikarenakan dorongan teman sepermainan di lingkungan atau ketika TK.
– Kredibilitas positif SD ‘A’ menjadi motivasi utama para orang tua memilihkan lembaga tersebut untuk buah hati mereka. – Saudara atau kerabat bersekolah atau bekerja di institusi pendidikan terkait sehingga anak maupun wali bersangkutan tertarik untuk melanjutkan studi di sana. |
Contoh lain untuk penerapan quota sampling adalah sebagai berikut :
Judul | Interaksi Sosial Warga Perumahan ‘B’ |
Deskripsi dan Tujuan Penelitian | – Mengetahui hubungan antar warga di Perumahan ‘B’.
– Mencari tahu penyebab jurang pemisah warga satu dengan yang lain sehingga menimbulkan kelompok-kelompok berbeda di perumahan terkait. – Mendapatkan alasan secara mendetail di balik insiden perpecahan kelompok tersebut. |
Kriteria Sampel | – Warga Perumahan ‘B’, baik yang berdomisili asli maupun berstatus pendatang dan tinggal sementara.
– Diambil dari status ekonomi yang berbeda-beda : menengah ke atas, standar, menengah ke bawah. |
Kesimpulan | – Secara teknis, kerukunan warga Perumahan ‘B’ terjaga dengan baik, dalam catatan populasi yang heterogen.
– Namun, ketika proses sampling melalui pembagian populasi menjadi kelompok-kelompok homogen, timbul jurang pemisah yang samar. – Status ekonomi dalam strata sosial masih memegang peranan krusial. Di mana individu cenderung berkelompok dengan kondisi perekonomian yang setara. |
Keuntungan dan Kerugian Pengaplikasian Quota Sampling Adalah…
Untuk penerapan sampel berjatah, keuntungan yang didapatkan oleh peneliti antara lain :
- Prosedur yang relatif mudah dan sederhana.
- Riset dapat diselesaikan lebih cepat.
- Tidak menyedot anggaran yang besar.
- Efektif digunakan pada saat teknik sampling random tidak mungkin diaplikasikan pada populasi terkait.
Sementara dari segi kerugiannya, peneliti harus siap menghadapi risiko-risiko sebagai berikut :
- Potensi bias dalam penerapan quota sampling tinggi sehingga kesimpulan akhir kadang cenderung subjektif atau berpihak.
- Terdapat prosentase human error yang cukup tinggi sehingga hasil penelitian gagal mewakili keseluruhan populasi.
Dengan kata lain, penerapan quota sampling adalah metode yang bergantung sepenuhnya pada keputusan peneliti. Bila Anda bertindak sebagai analis dan memilih teknik tersebut, maka harus siap dengan segala konsekwensi dan risiko yang menyertai.
Akhir kata, ulasan pengertian quota sampling ini bisa Anda jadikan bahan referensi. Jika butuh bahan untuk makalah quota sampling, halaman ini bisa Anda simpan dalam bentuk PDF untuk Anda tulis ulang dengan penyesuaian.