Perbedaan saham biasa dan saham preferen sebenarnya cukup tipis. Sebab kedua hal tersebut sama-sama tanda / bukti atas kepemilikan saham pada suatu perusahaan, khususnya dalam sektor laba. Masih banyak orang awam yang membingungkan istilah ini.
Secara umum, perbedaan saham biasa dan saham preferen adalah berhubungan tentang hak-hak dalam mengelola perusahaan. Kedua hal tersebut mempunyai sisi positif dan sisi negatif yang mempunyai tingkat resiko masing-masing.
Bagi para pemula yang ingin terjun ke dunia investasi, sangat disarankan untuk memahami dua jenis saham ini. Dengan mengetahui ilmu dasar, Anda bisa lebih yakin dalam menentukan jenis saham seperti apa yang sesuai harapan.
Jangan buru-buru investasi dan asal memilih jenis saham. Alangkah baiknya Anda membaca ulasan berikut sampai selesai dan paham.
Pengertian Saham Biasa ( Common Stock )
Saham biasa adalah suatu sertifikat yang menjadi bukti kepemilikan perusahaan serta semua aspek penting didalamnya. Pemilik saham berhak menerima dividen atau sebagian pendapatan tetap perusahaan.
Dengan membeli saham di suatu perusahaan, Anda bisa mendapat keuntungan dari uang yang sudah diinvestasikan. Ketika Anda membeli saham biasa, besarnya dividen ditentukan oleh performa perusahaan. Jika kinerja naik, maka keuntungan yang didapat besar. Begitu juga sebaliknya.
Itu adalah sisi positifnya, yaitu mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Namun harus ingat, apabila Anda juga berkewajiban menanggung risiko kerugian yang bisa saja diderita perusahaan. Siapkan strategi yang benar-benar matang sebelum memutuskan untuk membeli saham.
Poin yang patut digaris bawahi disini adalah pemegang saham mempunyai kewajiban yang besar terhadap berbagai macam kemungkinan resiko kerugian yang bisa melumpuhkan perusahaan / bangkrut.
Tidak hanya berhubungan dengan persentase keuntungan dan kerugian saja, pemilik saham juga erat kaitannya terhadap pengelolaan perusahaan. Pemegang saham berhak ambil bagian dalam penataan perusahaan.
Kekuatan hak suara yang dimiliki setiap pemegang saham berbeda, ditentukan oleh seberapa besarnya saham mereka. Semakin tinggi persentase saham yang dimiliki, hak suara untuk membantu mengontrol operasional perusahaan juga semakin besar.
Kelebihan dari saham biasa sangat menguntungkan. Karena besar keuntungan yang akan diterima sangat tinggi daripada besar investasinya.
Hak – hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa antara lain sebagai berikut ini :
1. Hak untuk memesan lebih dahulu / premptive right
Pemegang saham dapat memelihara proporsi kepemilikan saham pada suatu perusahaan melalui pembelian saham tambahan.
2. Hak suara
Pemegang saham biasa mempunyai suara / hak berpendapat ketika pemilihan direksi. Serta berhak dalam menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan. Akan lebih bagus lagi jika Anda sudah cukup berpengalaman dalam hal manajemen.
Sehingga, Anda juga turut andil dalam memajukan perusahaan. Tidak semata-mata hanya ingin mendapatkan bagian uang saja. Kekuatan mengontrol operasional perusahaan semakin besar, ketika saham yang dimiliki berjumlah banyak.
3. Hak pilih
Pemegang saham biasa, mempunyai hak penuh atas pemilihan dewan komisaris. Hak pilih ini menjadi salah satu perbedaan saham biasa dan saham preferen. Dimana pemilik saham preferen tidak memiliki hak pilih, kecuali pada kondisi tertentu.
4. Hak prioritas
Pada suatu perusahaan, biasanya mempunyai lebih dari 2 pemegang saham biasa. Bagi pemegang saham biasa yang lama akan lebih diutamakan daripada pemegang saham baru.
Baca Juga:
- Pengertian Perusahaan Perseroan, Terlengkap Hingga Sistem Kepemilikannya
- Pengertian Business Plan, Fungsi, Komponen, dan Cara Membuatnya
- Macam-macam Skala Penelitian Dalam Ilmu Statistik
Pengertian Saham Preferen
Untuk pengertian saham preferen adalah sebuah surat berharga perusahaan yang dijual dengan nominal tertentu. Hasil jual beli surat perusahaan tersebut diharapkan dapat memberi dampak positif dalam bentuk pendapatan tetap yang berupa deviden dan akan diterima setiap 3 bulan.
Saham preferen juga biasa disebut dengan istilah saham istimewa. Pasalnya, pemilik saham preferen mempunyai hak lebih dibandingkan pemegang saham biasa. Pemegang saham ini akan memperoleh deviden terlebih dahulu serta mempunyai hak suara yang lebih kompleks daripada saham biasa.
Selain itu juga mempunyai ruang yang lebih luas dalam bertindak, termasuk beralih menjadi pemegang saham biasa. Sebagai contoh, hak suara untuk memilih direksi sehingga para manajemen berusaha sekuat tenaga membayar ketepatan pembayaran dividen kepada preferen supaya tidak lengser.
Melihat bagaimana perbedaan saham biasa dan saham preferen, jenis yang ke-dua ini lebih cocok bagi investor lama dan sudah berpengalaman. Sebab, hak suara untuk mengelola perusahaan lebih kompleks.
Bukan hanya itu saja, alasan lain mengapa saham preferen lebih direkomendasikan kepada investor berpengalaman karena risiko lebih besar. Itu berbanding lurus dengan omset yang didapat bisa lebih tinggi daripada uang yang diinvestasikan.
Banyak orang yang beranggapan apabila saham preferen lebih baik dibandingkan saham biasa. Lantas, benarkah demikian? Tentu saja tidak. Kenyatanyaannya hanya ada sedikit perbedaan saham biasa dan saham preferen.
Saham preferen bisa dibilang sebagai pilihan yang sangat aman. Sebab, ketika perusahaan dilikuidasi maka pemegang saham prefen lebih didahulukan dalam urusan pengembalian investasi daripada pemilik saham biasa.
Pemegang saham jenis ini bisa beralih menjadi pemilik saham biasa jika menginginkan. Namun, saham preferen tidak berhak membeli kembali.
Disamping kelebihan, saham ini tentu saja mempunyai beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Pembayaran deviden bersifat kumulatif
Disebut kumulatif karena pembayaran bagian keuntungan bisa ditunda sewaktu-waktu. Sehingga pendapatannya tidak dapat diperkirakan waktunya, berbeda dengan pemegang saham biasa yang jatuh waktunya sudah ditentukan.
Namun Anda tidak perlu khawatir kehilangan bagian. Karena jika periode ini dividen tidak dibagikan, maka di periode berikutnya akan dibayar.
2. Besarnya deviden tetap
Terkait dividen, sebenarnya ada dua sisi yang dimiliki oleh pemegang saham preferen. Jumlah dividen yang berhak diterima selama satu periode sudah ditentukan dan berlaku untuk sepanjang waktu.
Di satu sisi, kesepakatan seperti ini memberi keamanan. Karena jumlah bagian tidak terpengaruh meski performa buruk. Di sisi lain juga merugikan, karena meski performa perusahaan sedang melambung tinggi jumlah dividen tidak bertambah.
Perbedaan Saham Biasa Dan Saham Preferen
Dari sedikit penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan saham biasa dan saham preferen meliputi beberapa hal. Perbedaan pertama terletak pada hasil deviden kumulatif yang diterima. Untuk deviden saham biasa akan dibayar tepat waktu dan jumlah persentasenya sesuai dengan perkembangan perusahaan.
Sedangkan deviden kumulatif pada saham preferen dapat ditunda di waktu berikutnya dan bersifat tetap. Meskipun kondisi perusahaan telah jauh lebih baik.
Perbedaan kedua terkait hak pemilihan. Pemegang saham biasa bisa turut andil dalam menentukan kebijakan perusahaan dan direksi. Sedangkan pemegang saham preferen tidak memiliki hak tersebut.
Sementara itu perbedaan obligasi saham biasa dan saham preferen, dapat dilihat ketika perusahaan dalam kondisi pailit. Untuk saham biasa, semua investasinya tidak dapat ditarik. Sedangkan pada saham preferen semua investasi dapat ditarik seutuhnya.
Itulah perbedaan saham biasa dan saham preferen. Untuk contoh saham biasa dan saham preferen yang real mungkin sangat ditemukan. Sebab hal tersebut merupakan dokumen rahasia. Namun terdapat contoh duplikatnya yang bersifat fiktif.
