Saat ini banyak orang menyalahartikan pengertian business plan. Kebanyakan business plan yang beredar di masyarakat hanya menjelaskan tentang nama, visi misi, dan produk yang dijual bisnis. Sisanya adalah permainan visual yang menyaingi iklan promosi. Padahal seperti namanya, business plan tidak dibuat hanya untuk itu. Lalu bagaimana business plan yang benar? Apa saja komponen yang harus dimasukkan ke dalamnya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Business Plan/ Bisnis Plan?
Business plan adalah sebuah dokumen yang berisikan rencana pendirian dan atau pengelolaan sebuah bisnis. Pengertian business plan seperti inilah yang benar, sesuai dengan pedoman dalam bidang studi kelayakan bisnis. Sebuah business plan yang baik tidak bisa hanya menampilkan nama perusahaan dan gambar produk saja. Sebab seharusnya bisnis plan memberi gambaran tentang bagaimana bisnis akan dijalankan sampai mencapai kesuksesan.
Selama ini, banyak pengusaha kurang tepat dalam memahami pengertian business plan. Hal ini pada awalnya timbul dari kesalahpahaman mengenai tujuan pembuatan business plan. Tujuan utama penyusunan business plan adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa sebuah bisnis layak dijalankan. Business plan memang tempat terbaik untuk promosi, tapi bukan alat yang tepat untuk dijadikan sarana pemasaran.
Fungsi-fungsi Business Plan untuk Mengembangkan Usaha
Lalu sebenarnya, apa saja fungsi dari business plan? Bagaimana sejilid business plan saja dapat mengubah masa depan sebuah usaha?
Biasanya, badan usaha – baik yang besar atau kecil – membutuhkan suntikan dana untuk pengembangannya. Suntikan dana terbaik adalah yang berasal dari investor, bukan sekadar lewat penjualan ke konsumen. Maka dari itu, iklan memang dibuat untuk konsumen. Tapi business plan harus dibuat sebaik-baiknya untuk investor.
Ingin tahu lebih jauh tentang fungsi ? Berikut ini penjelasannya.
Membentuk Big Picture Sebuah Usaha
Setiap mimpi dan proyek besar membutuhkan big picture sebagai pedoman, termasuk juga sebuah bisnis. Big picture, atau gambaran besar, bisa menunjukkan sebesar apa cita-cita pendiri terhadap usaha yang akan dimilikinya. Contoh riil-nya adalah Google, yang sejak tahun 1990an direncanakan menjadi tempat utama orang di seluruh dunia mencari informasi. Pada waktu itu, Google masih sebatas situs penyedia informasi kampus. Tapi pendirinya sudah punya big picture tentang masa depan Google.
Menunjukkan Visi Misi dan Tujuan Pendirian Usaha
Setiap perusahaan wajib memiliki visi, misi, sekaligus tujuan. Ketiga hal pokok inilah yang menjadi pondasi berdirinya sistem sebuah perusahaan. Visi menjadi perwakilan tertulis dari sebuah big picture, sedangkan misi merupakan cara-cara strategis untuk mencapai visi. Sementara itu, tujuan biasanya menggambarkan hasil yang diinginkan dari misi.
Memperjelas Keterangan Mengenai Sumber-sumber Keuntungan
Business plan yang baik mencantumkan bagaimana perusahaan akan meraih keuntungan. Biasanya, keuntungan akan digambarkan melalui jenis produk pilihan, juga target konsumen yang diinginkan. Melalui business plan, perusahaan bisa menjelaskan apa alasan memilih niche dan keunggulan dari barang yang diproduksinya.
Memproyeksikan Masa Depan Perusah
Di dalam business plan, akan ada berbagai macam proyeksi, mulai dari biaya hingga besar penjualan. Hal inilah yang nantinya akan memproyeksikan kondisi perusahaan di masa depan. Business plan yang baik juga perlu memperhitungkan siklus hidup dari sebuah produk. Kapan produk tersebut akan mencapai titik puncak sekaligus kapan perusahaan membutuhkan inovasi.
Menunjukkan Strategi Perusahaan dalam Menghadapi Masalah
Setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Jika kelemahan tersebut masih bersifat internal, mungkin saja akan mudah dihadapi. Akan tetapi masalah muncul jika eksternalitas tidak bisa dikendalikan. Oleh karena itulah, business plan biasanya mencantumkan strategi-strategi menghadapi eksternalitas tersebut. Dari strategi yang dipilih, investor bisa menilai kemampuan sebuah perusahaan dalam menganalisis situasi sekaligus cara mereka menghadapi masalah-masalah yang nanti akan timbul.
Baca Juga:
- Pengertian Produk Jasa, Produk Bisnis yang Menjanjikan
- Pengertian Modal Kerja, Contoh, dan Sumbernya, Lengkap
- Variabel Intervening Adalah? Berikut Pengertian dan Konsep Dasarnya
Komponen-komponen dalam Business Plan
Terdapat beberapa komponen yang harus dimasukkan ke dalam business plan. Pengertian business plan mencakup segala sesuatu tentang perencanaan bisnis, mulai dari sebelum hingga sesudah dimulai. Jadi komponen yang dimasukkan ke dalamnya harus seinformatif mungkin. Lebih jelas tentang komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.
Identitas Lengkap Perusahaan
Hal pertama yang perlu dicantumkan dalam business plan adalah identitas lengkap perusahaan. Cantumkan nama perusahaan, nama pendiri, alamat, nomor telpon, dan bidang usaha. Sertakan pula keterangan apakah usaha tersebut sudah memiliki badan hukum atau tidak.
Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Berikutnya sertakan visi, misi, dan tujuan dari perusahaan bersangkutan. Buatlah visi yang singkat, jelas, dan paling mewakili perusahaan. Setelah itu, susun misi yang akan diwujudkan perusahaan dalam program kerjanya. Jadi sebaiknya sebelum membuat business plan, pendiri sudah tahu apa saja yang akan dilakukan oleh perusahaannya.
Target Konsumen, Nama, dan Jenis Produk
Setelah visi dan misi diterangkan, selanjutnya sampaikan siapa konsumen yang ditargetkan. Buatlah profil konsumen dengan kalimat sesingkat dan sejelas mungkin. Misalnya untuk produk kecantikan. Pendiri bisa memilih profil “wanita usia 20 – 30 tahun yang telah bekerja, mempunyai keluarga, tapi ingin tetap fashionable.”
Setelah target konsumen, jangan lupa sebutkan jenis dan nama produk yang diusung. Pastikan memilih nama yang bisa menarik minat.
Proyeksi Biaya Yang Dibutuhkan
Setelah produk dipastikan, selanjutnya pendiri perlu memproyeksikan biaya yang dibutuhkan untuk produksi. Biaya yang dimaksudkan harus meliputi keseluruhan biaya tetap, serta minimal biaya variabel dalam satu kali produksi.
Proyeksi Penjualan
Setelah itu, pendiri perlu mencantumkan proyeksi penjualan produknya dalam satu periode. Minimal periode yang perlu diperkirakan adalah setahun. Lalu bagaimana cara membuatnya jika produksi barang saja belum terjadi?
Andalkan data yang tersedia saat business plan dibuat. Misalnya untuk produk kecantikan wanita dewasa. Di Indonesia, anggap saja jumlah wanita usia 20 – 30 tahun mencapai 50 juta orang. Dari data tersebut, tentukan berapa persen target penjualan tiap bulannya.
Proyeksi Keuangan
Setelah itu, proyeksikan dalam business plan berapa target profit yang bisa didapat perusahaan minimal dalam setahun. Jika berani, pendiri bisa juga mencantumkan target di tahun-tahun berikutnya. Yang jelas, proyeksi ini harus didasarkan pada data target penjualan sebelumnya.
Susunan Manajemen dan Deskripsi Kerja
Setiap perusahaan idealnya memiliki susunan manajemen dan deskripsi kerja masing-masing. Di dalam business plan hal ini harus dicantumkan. Minimal, pembuat business plan harus memasukkan jabatan-jabatan di dewan direksi dan bidang kerjanya.
Analisis Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan
Terakhir tapi sama pentingnya adalah analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan. Ada berbagai perangkat analisis yang tersedia saat ini, salah satu yang tersimpel adalah analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Akan tetapi ada pula perangkat lain seperti Five Star Diagram, Sigma, dan Balanced Scorecard.
Tips Membuat Business Plan yang Benar dan Menarik
Lalu bagaimana cara membuat business plan yang benar dan menarik? Pokok dari pengertian business plan adalah kelengkapan, kejelasan, dan kerapian. Lebih jelasnya mengenai tips membuat business plan adalah sebagai berikut.
- Pastikan semua komponen tercantum. Jangan sampai meninggalkan satu pun komponen yang telah disebutkan di atas.
- Kombinasikan tulisan dengan gambar. Tidak apa mengombinasikan tulisan dengan desain-desain dan gambar. Buatlah tulisan sesingkat dan seinformatif mungkin.
- Jangan terlalu banyak bermain warna. Terlalu banyak warna akan menyolok mata, dan menimbulkan kesan tidak profesional. Sebaiknya pilih warna yang paling mewakili perusahaan/produk. Jika ingin variasi, mainkan gradasinya saja.
- Tebal bukan berarti baik. Investor akan malas membaca setumpuk tebal business plan. Jumlah halaman yang sehat untuk business plan cukup 10 – 20 lembar saja.
Demikianlah informasi lengkap mengenai pengertian business plan, fungsi, komponen, serta tips membuatnya. Jika ingin membuat business plan yang ampuh, poin-poin di atas sangat penting untuk diikuti.
Referensi:
Kasmir & Jakfar. 2017. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Gramedia.