Pengertian modal kerja adalah total dana yang diperlukan untuk pembiayaan seluruh kegiatan operasional agar badan usaha terkait dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Definisi tersebut merupakan pengertian sederhana dari modal kerja. Bagaimana pengertian menurut para ahli berikut konsep, contoh, sumber, serta manfaatnya?
Definisi/Pengertian Modal Kerja Menurut Para Ahli
Banyak ahli memiliki pemaparan tentang modal kerja yang secara garis besar memiliki kesimpulan serupa. Berikut adalah pemahaman dari para pakar tersebut :
William H. Husband dan James C. Dockerey
Pengertian dari modal kerja yaitu aktiva lancar pada neraca keuangan sebuah perusahaan. Konsep perhitungan untuk mendapatkan modal kerja bersih adalah pengurangan aset saat aktif dengan jumlah utang lancar. Hasil perhitungan tersebut juga dapat menunjukkan jumlah modal kerja kotor.
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston
Modal kerja merupakan investasi jangka pendek dari sebuah badan usaha berupa aset yang gampang dijual seperti kas dan surat-surat berharga. Untuk mendapatkan penghitungan modal kerja bersih, dilakukan pengurangan dari aktiva dengan pasiva lancar.
Jumingan
Aktiva lancar merupakan modal kerja kotor. Untuk mendapatkan perhitungan modal kerja dibutuhkan hasil penghitungan total aktiva lancar perusahaan terkait. Ketersediaan dari modal kerja bergantung terhadap kas, piutang, stok persediaan, dan surat berharga.
Mengenal Macam Konsep Modal Kerja
Modal kerja perusahaan dibagi menjadi tiga kategori konsep berbeda, yaitu :
1) Konsep Kuantitatif
Konsep ini disebut juga sebagai gross working capital atau modal kerja kotor. Dalam konsep ini disebutkan bahwa modal kerja merupakan perhitungan keseluruhan aktiva lancar untuk digunakan memenuhi kebutuhan dana operasional perusahaan dalam jangka pendek.
Konsep kuantitatif memiliki kelemahan fatal di mana hanya mementingkan kuantitas sehingga mengabaikan kualitas sumber dana modal kerja tersebut. Tidak ada kejelasan sumber dana sehingga meskipun kalkulasi aktiva lancar besar, tidak serta merta menjamin modal kerja aman dalam jangka panjang.
2) Konsep Kualitatif
Bertolak belakang dengan konsep kuantitatif, konsep modal kerja ini disebut juga net working capital yang berarti modal kerja bersih. Pada konsep ini tampak jelas selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban segera. Sebagai keuntungan, konsep ini membantu likuiditas perusahaan terlihat dengan jelas.
3) Konsep Fungsional
Konsep terakhir dalam modal kerja adalah fungsional di mana mayoritas dana yang dimiliki oleh sebuah badan usaha diarahkan untuk meningkatkan laba perusahaan. Konsep ini menitikberatkan pada besaran dana yang digunakan akan memengaruhi total laba yang didapatkan.
Namun, di antara ketiga konsep modal kerja di atas, konsep fungsional acap kali tidak diterapkan karena memiliki risiko tidak jelasnya antara aktiva dengan pasiva lancar dari perusahaan terkait. Sebab itu, mayoritas perusahaan hanya menerapkan konsep kuantitatif dan kualitatif.
Tujuan dari Manajerial Modal Kerja
Apa sebenarnya tujuan dari penghitungan modal kerja untuk sebuah badan usaha? Ada beberapa maksud dari pembukuan tersebut, yaitu :
- Guna memenuhi angka probabilitas sebuah perusahaan.
- Mengetahui jumlah ketersediaan modal untuk menganalisa kemampuan pembayaran kewajiban perusahaan sesuai dengan tenggat yang telah ditentukan.
- Sebagai bahan pertimbangan untuk para investor dalam menanamkan modal pada sebuah perusahaan. Mereka cenderung memilih badan usaha yang menunjukkan tren modal kerja positif.
- Mengoptimalkan aktiva lancar untuk keperluan peningkatan prosentase penjualan dan laba perusahaan.
- Untuk menyusun langkah antisipasi bila tren modal kerja mulai menunjukkan reaksi fluktuatif agar dapat segera diatasi.
Pengaplikasian Modal Kerja
Mengapa ketersediaan dana untuk modal kerja merupakan hal yang penting? Jawabannya adalah karena modal kerja memiliki peranan penting untuk digunakan atau diterapkan pada aspek-aspek manajemen perusahaan sebagai berikut :
Operasional Perusahaan
Modal kerja memegang peranan penting dalam biaya operasional badan usaha. Termasuk di dalamnya biaya gaji atau upah untuk karyawan. Modal kerja dapat pula dimanfaatkan guna memberikan insentif atau bonus pada pegawai yang memiliki catatan kerja baik atau berprestasi.
Penyediaan Bahan Baku atau Inventaris Kantor
Bagi perusahaan penyedia produk, modal kerja dapat digunakan untuk menyediakan stok bahan baku serta menambahkan kuantitas bila dirasa kurang. Namun untuk badan usaha yang bergerak di bidang jasa, modal kerja bisa dipakai melengkapi inventaris kantor sekaligus mengakomodasi kebutuhan karyawan akan fasilitas kerja yang memadai.
Media Meminimalisir Kerugian Penjualan Surat Utang Perusahaan
Dalam transaksi jual beli surat utang, perusahaan tidak selalu mendapatkan keuntungan. Terdapat probabilitas tinggi bahwa prosedur tersebut justru akan merugikan korporasi terkait. Guna mengantisipasi guncangan akibat kerugian penjualan surat utang, maka perusahaan dapat memanfaatkan kelebihan dari modal kerja untuk menghentikan defisit.
Penyusunan Anggaran
Pengelolaan yang baik terhadap modal kerja perusahaan dapat membuat instansi terkait memungkinkan untuk melakukan penghitungan anggaran primer dan sekunder perusahaan. Golongan primer termasuk biaya operasional sedangkan sekunder adalah prakiraan penghasilan untuk dana pensiun dan tunjangan lain di luar gaji pokok karyawan.
Pembiayaan Aktiva Tetap
Aktiva tetap seperti bangunan dan mesin yang membutuhkan pembiayaan jangka panjang bisa didapatkan dari keuntungan modal kerja yang tercatatkan dalam administrasi perusahaan.
Metode Perhitungan dan Contoh Modal Kerja
Rumus dalam penghitungan modal kerja adalah terbagi menjadi tiga cara berbeda, yaitu untuk menghitung aktiva lancar atau modal kerja kotor, formula perhitungan modal kerja bersih, dan terakhir untuk mengkalkulasi utang lancar badan usaha.
Rumus Modal Kerja Kotor / Aktiva Lancar
Sesuai yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa aktiva lancar merupakan total ketersediaan dana pada sebuah perusahaan. Sumber dana tersebut dapat berasal dari aset, piutang, stok, dan lain sebagainya yang dapat ditukar menjadi uang tunai dalam waktu singkat. Jadi, cara perhitungannya pun mudah.
Caranya adalah dengan menjumlahkan keseluruhan aktiva jangka pendek berupa piutang dagang, persediaan stok, dan seluruh dana atau aset yang dimiliki perusahaan di mana kiranya dapat menjadi sumber modal usaha. Hasil dari kalkulasi tersebut merupakan aktiva lancar atau modal kerja kotor.
Cara Perhitungan Utang Lancar
Untuk menghitung utang lancar perusahaan, maka data-data yang dibutuhkan adalah neraca kewajiban pembayaran dari badan usaha terkait dalam jangka waktu satu tahun. Kewajiban tersebut mencakup utang jangka pendek, utang dagang, dan utang pajak. Total penjumlahan dari kewajiban perusahaan itulah yang disebut utang lancar.
Metode Perhitungan Modal Kerja Bersih
Setelah mengetahui total aktiva lancar atau modal kerja kotor dengan jumlah utang lancar, maka barulah modal kerja bersih dapat dihitung. Rumus penghitungannya adalah dengan cara mengurangi aktiva lancar dengan kewajiban atau utang lancar.
Lebih lengkapnya, contoh perhitungan terdapat pada tabel berikut :
Aktiva Lancar | Utang Lancar | Modal Kerja Bersih |
Rp625.000.000,- | Rp325.000.000,- | Rp300.000.000,- |
Rp700.000.000,- | Rp275.000.000,- | Rp425.000.000,- |
Jadi, bila suatu perusahaan A memiliki aktiva lancar sejumlah Rp625.000.000,- dan utang lancar Rp325.000.000,- maka cara menghitungnya adalah Rp625.000.000,- dikurangi (-) Rp325.000.000,- = Rp300.000.000,- Jumlah tersebutlah yang merupakan modal kerja bersih perusahaan.
Bila aktiva lancar lebih besar dibandingkan dengan kalkulasi utang, berarti keuangan perusahaan berada dalam kondisi sehat atau aman. Namun, jika nominal utang lancar lebih besar, artinya perusahaan mengalami defisit atau kerugian yang serius. Bila tidak segera ditangani, maka memiliki risiko mengalami kebangkrutan.
Baca Juga:
- Pengertian Business Plan, Fungsi, Komponen, dan Cara Membuatnya
- Liabilitas Adalah? Berikut Pengertian dan Konsep Dasarnya
- Pengertian Produk Jasa, Produk Bisnis yang Menjanjikan
Sumber Modal Kerja
Tak hanya soal pengertian modal kerja, pemahaman sumbernya pun harus dipahami. Secara teknis berdasarkan sumbernya, modal kerja terklasifikasi menjadi dua kriteria, yaitu modal kerja permanen dan modal kerja variabel. Deskripsi dari modal kerja permanen adalah sejumlah dana yang wajib selalu tersedia untuk keperluan operasional perusahaan atau dibutuhkan untuk kelangsungan transaksi badan usaha.
Sedangkan modal kerja variabel merupakan total dana yang tersedia tergantung pada faktor-faktor yang memengaruhinya seperti perubahan musim, fluktuasi konjungtur dan kebutuhan darurat di mana nominal yang ada berubah-ubah sesuai keperluan atau situasi yang terjadi.
Macam-macam sumber dari modal kerja permanen dan variabel adalah sebagai berikut :
- Pendapatan bersih perusahaan yakni melalui penjualan aset-aset di mana dapat meningkatkan besaran kas perusahaan.
- Keuntungan yang didapatkan melalui penjualan surat-surat berharga perusahaan sebagai variabel dari modal kerja kotor atau aktiva lancar.
- Penjualan investasi jangka panjang milik perusahaan dengan keuntungan yang besar. Bisa juga didapatkan melalui penjualan aktiva tetap yang tidak lagi diperlukan oleh perusahaan.
- (Gambar 3) Kontribusi dana pribadi dari pemilik untuk menambahkan modal operasional perusahaan atau dapat pula berasal dari hasil penjualan obligasi dan saham badan usaha terkait.
- Pinjaman modal jangka pendek dari pihak ketiga, contohnya bank. Setiap perusahaan pasti menggunakan kredit atau pinjaman bank untuk menjaga kelancaran modal kerja kotor guna menunjang kebutuhan operasional perusahaan.
- Kredit suplier yang berperan menyediakan stok material atau bahan utama untuk produksi perusahaan dapat pula menjadi sumber modal kerja.
Metode Penanganan Defisit Modal Kerja
Bila aktiva lancar lebih kecil dibandingkan kewajiban bayar perusahaan di mana situasi itu disebut sebagai defisit, maka perlu segera diambil langkah-langkah penanggulangan untuk menyetabilkan kondisi badan usaha. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi defisit modal kerja adalah :
- Pengajuan utang baru kepada pihak ketiga untuk mendapatkan suntikan dana baru guna meningkatkan nominal aktiva lancar. Opsi penyedia pinjaman variatif, bisa perseorangan, kelompok, instansi pemerintah atau sesama korporasi. Perjanjian dapat berupa surat utang atau imbalan sejumlah saham maupun posisi strategis dalam perusahaan.
- Penjualan aset-aset perusahaan yang memang disiapkan untuk keperluan dana darurat. Sayangnya, banyak perusahaan kurang memikirkan persoalan ini sehingga tidak memiliki aset cadangan. Bila terpaksa, pemilik perusahaan dapat menjual aset pribadi untuk penyuntikan dana segar.
- Membuka lelang saham perusahaan di bursa efek agar dapat sesegera mungkin dibeli oleh publik sehingga suntikan dana bisa didapatkan dalam waktu relatif singkat. Namun penjualan saham dalam skala besar dan metode lelang ini memiliki risiko cukup tinggi terhadap stabilitas perusahaan.
- Langkah terakhir yang terpaksa dilakukan apabila defisit tidak teratasi melalui metode-metode di atas adalah dengan melakukan efisiensi operasional perusahaan. Dalam hal ini merumahkan tenaga kerja dan mengurangi produksi. Dapat dilakukan selama tempo tertentu sampai modal kerja perusahaan kembali stabil atau berlaku permanen.
Kini Anda sudah mengerti pengertian modal kerja dan aspek-aspek penting yang menentukan keberlangsungan perusahaan. Baik aktiva lancar, kewajiban atau utang perusahaan, hingga modal kerja bersih memiliki keterikatan satu sama lain dan harus dikontrol dengan baik agar perusahaan tidak sampai mengalami defisit yang berisiko atas kebangkrutan usaha.