Selama beberapa waktu terakhir, pembahasan tentang neraca perdagangan dan neraca pembayaran menjadi topik perbincangan hangat. Uniknya, kedua hal tersebut sebenarnya kurang dipahami oleh masyarakat luas. Padahal, memahami kedua neraca menjadi penting agar setiap lapisan masyarakat dapat turut berperan aktif di dalamnya.
Menggali Lebih Jauh Tentang Neraca Pembayaran
Sebelum mempelajari tentang neraca perdagangan dan neraca pembayaran, maka yang perlu dipahami lebih dahulu adalah neraca pembayaran yang merupakan akar dari perhitungan neraca perekonomian suatu negara. Apa definisi dari neraca pembayaran, komponen dan faktor-faktor yang memengaruhinya?
Definisi neraca pembayaran adalah rangkuman transaksi antar penduduk dua negara berbeda dalam periode tertentu di mana biasanya minimal jangka waktu adalah satu tahun. Cakupan dari neraca pembayaran adalah transaksi jual beli barang atau jasa, pemberian perseorangan atau pemerintah negara asing, serta transaksi finansial.
Pembagian neraca pembayaran ada dua, yaitu neraca aktiva dan neraca passiva. Aktiva merupakan pembukuan pembayaran dana dari negara lain sedangkan passiva adalah catatan lengkap pembayaran kewajiban pemerintah pada negara asing. Aktiva disebut juga neraca kredit sedangkan passiva sebagai neraca debet.
Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran memiliki komponen-komponen yang terbagi menjadi empat bagian, yakni :
1. Neraca Perdagangan (Balance of Trade)
Disebut juga sebagai ekspor NETO, neraca perdagangan merupakan penghitungan selisih dari nilai ekspor impor suatu negara dalam periode yang telah ditentukan. Hasil kalkulasi tersebut kemudian akan dituangkan dalam sebuah neraca yang mendetail.
2. Neraca Jasa
Pembukuan yang satu ini mencatat tentang layanan berupa jasa yang diterima dari negara lain dalam periode waktu satu tahun. Jasa tersebut meliputi pariwisata, asuransi, dan perbankan.
3. Neraca Hasil Modal
Catatan yang tertera dalam neraca hasil modal adalah hasil pemasukan negara melalui penerimaan suku bunga, upah tenaga kerja di luar negeri, dividen, dan hadiah yang didapatkan dari negara-negara luar.
4. Neraca Lalu Lintas Moneter / Monetary Account
Perkembangan dan perubahan cadangan devisa suatu negara, dapat berupa emas maupun komoditas lain, tercatat dalam neraca monetary account.
Penyebab Ketidakseimbangan Neraca Pembayaran
Dalam neraca perdagangan dan neraca pembayaran ada beberapa hal yang mengakibatkan ketidakseimbangan. Khusus neraca perdagangan, penyebabnya adalah
- Perubahan kurs devisa.
- Perubahan harga produk atau jasa ekspor dan impor.
- Perubahan tingkat pendapatan nasional penduduk.
Baca Juga:
- Jenis Pengangguran, Pengertian, dan Solusi Kasus
- Sistem Informasi Manufaktur dan Fungsinya Bagi Perusahaan
- Sistem Penyimpanan Arsip, 5 Metode yang Wajib Diketahui
Mengenal dan Memahami Tentang Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan dan neraca pembayaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagaimana deskripsi singkat yang telah diberikan di atas, neraca perdagangan merupakan selisih nilai antara ekspor dan impor dalam satu periode tertentu.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Neraca Perdagangan
Terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh besar dalam perhitungan neraca perdagangan, yaitu :
- Biaya produksi negara eksportir vs importir.
- Biaya ketersediaan barang baku.
- Nilai konversi mata uang.
- Perjanjian multilateral, bilateral, serta unilateral tentang pajak atau pembatasan aktivitas perdagangan.
- Biaya ekspor dan impor.
Fungsi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Fungsi dari neraca pembayaran dan perdagangan antara lain :
1. Alat Pembukuan
Pemerintah dapat menggunakan sebagai media analisis untuk pengambilan keputusan terkait perizinan atau pembatasan barang dan jasa yang masuk ke dalam wilayah negara.
2. Mengatur Kondisi Perdagangan Internasional
Neraca perhitungan yang ada dapat menunjukkan pengaruh menyeluruh atas aktivitas penjualan dan pembelian secara internasional.
3. Media Penyusunan Kebijakan Moneter
Melalui kedua pembukuan tersebut, pemerintah dapat melihat aktivitas ekspor impor yang kurang menguntungkan sehingga perlu lekas dihentikan serta dapat dijadikan sebagai bukti absah dalam penyusunan kebijakan keuangan / moneter dalam negeri.
Pembagian Kategori dalam Neraca Pembayaran dan Perdagangan
Keterkaitan antara neraca pembayaran dengan perdagangan membuat keduanya terbagi bersama dalam tiga kategori yang didasarkan pada situasi perekonomian suatu negara di mana klasifikasinya adalah sebagai berikut :
a. Neraca Defisit
Dalam situasi ini, pembukuan kedua neraca menunjukkan bahwa pembayaran (debet) yang diberikan lebih tinggi dari penerimaan (kredit). Kondisi tersebut harus lekas ditangani karena dapat menyebabkan kerugian besar terhadap kas negara dan memicu inflasi.
b. Neraca Surplus
Berbanding terbalik dengan neraca defisit, surplus menunjukkan bahwa kredit negara lebih besar dibandingkan debet di mana keuntungan mayoritas dihasilkan oleh sektor ekspor yang lebih kuat dibandingkan dengan kebutuhan impor.
c. Neraca Seimbang
Dibandingkan mengalami neraca defisit yang mengancam stabilitas ekonomi suatu negara, maka lebih baik neraca perdagangan dan pembayaran menunjukkan situasi yang seimbang antara debet dan kredit.
Cara Menangani Defisit Neraca
Kondisi yang paling dihindari dari pembukuan neraca perdagangan dan neraca pembayaran adalah defisit. Situasi tersebut tidak boleh berlangsung lebih dari tiga bulan atau akan berdampak fatal tidak hanya pada sektor perekonomian negara namun mencakup hampir seluruh bidang.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah selaku penanggung jawab utama dibarengi dengan kerja sama serta peran aktif dari berbagai lapisan masyarakat. Hal tersebut mengingat neraca perekonomian menyangkut seluruh warga negara dan bukan merupakan problematika pihak tertentu saja.
1. Mengurangi Impor dan Meningkatkan Ekspor
Langkah utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi situasi neraca perekonomian yang defisit adalah menekan angka impor yang dibarengi dengan peningkatan komoditas ekspor. Cara ini tentunya efektif untuk mengurangi pengeluaran negara (debet) sekaligus meningkatkan pendapatan (kredit).
Namun metode ini hanya berhasil bila negara memiliki stok komoditas yang cukup serta berkualitas untuk diekspor ke negara lain. Untuk mendapatkannya, seluruh pihak yang terlibat harus memiliki manajemen operasional yang bagus supaya tidak sekadar memenuhi kuantitas namun juga standar kualitas.
2. Menerapkan Kenaikan Biaya Terhadap Layanan Bea Cukai
Minimal untuk dapat mengubah kondisi defisit neraca menjadi seimbang, salah satu langkah penanggulangan adalah melalui kenaikan biaya bea cukai. Terlebih jika kuantitas impor sedang tinggi. Pemasukan tambahan yang didapat melalui kenaikan tersebut dapat digunakan untuk menambal kekurangan akibat kuantitas ekspor yang menurun.
Kebijakan tersebut memiliki peluang besar menimbulkan pro dan kontra. Terutama di kalangan pengusaha yang menggantungkan pasokan melalui komoditas impor. Namun di sisi lain, meningkatnya biaya dapat sedikit menekan laju impor sehingga perlahan dapat seimbang dengan komoditi ekspor.
3. Pembentukan Working Group
Langkah ini berupa perjanjian bilateral dalam bidang perdagangan dengan negara-negara berkembang lainnya untuk bersikap atas perang dagang yang belakangan ini gencar dilakukan Amerika Serikat. Perang dagang itu sendiri memegang peranan penting atas defisit neraca di berbagai negara yang berkaitan dengan negeri Paman Sam itu.
Melalui working group, dominasi Amerika Serikat dapat ditekan. Dengan demikian, pengaruh dolar Amerika akan melemah sehingga neraca perdagangan pun secara bertahap dapat stabil. Bekerja sama dengan Tiongkok sebagai rival kuat Amerika dalam perang dagang juga merupakan cara yang efektif.
Baik neraca perdagangan dan neraca pembayaran memiliki peran yang krusial terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Neraca perekonomian tersebut harus disusun secara detail dan terus dipantau agar dapat diambil tindakan tepat guna ketika muncul kendala.