Pengertian harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk siap jual, baik berupa barang ataupun jasa. Ini terdiri dari biaya secara langsung dan biaya tidak langsung. Harga pokok penjualan bukanlah harga jual sebuah produk, karena masing-masing memiliki pengertian berbeda.
Dalam bahasa Inggris, harga pokok penjualan dikenal dengan istilah COGS (cost of good sold). Perhitungan HPP (harga pokok penjualan) meliputi biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku dan biaya overhead.
Perusahaan manufaktur, perusahaan dagang dan perusahaan jasa memiliki rumus yang berbeda dalam menghitung harga pokok produksi. Ini merupakan dasar dalam proses menentukan harga jual yang efektif, supaya perusahaan bisa mendapat keuntungan secara maksimal.
Selain membahas pengertian harga pokok penjualan, dibawah ini Anda juga bisa menyimak contoh laporan, rumus menghitung, komponen, serta cara menentukan harga jual. Daripada semakin penasaran, mari langsung disimak berikut ini.
Manfaat Harga Pokok Penjualan
Dari pengertian harga pokok penjualan diatas bisa segera diketahui, setidaknya ada dua manfaat yang bisa Anda peroleh yaitu:
- Menjadi patokan dalam menentukan harga jual sebuah produk
- Mengetahui seberapa besar keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan
Jika membahas keuntungan perusahaan, maka ini tentu saja menyingung tentang harga jual dan harga pokok penjualan. Keuntungan hanya bisa didapat ketika harga jual lebih tinggi dibandingkan harga pokok penjualan.
Sementara itu, ketika harga jual lebih rendah dibandingkan harga pokok penjualan, maka perusahaan mengalami kerugian. Sebuah konsep sederhana yang seringkali jarang dipahami oleh banyak orang.
Komponen yang Mempengaruhi Harga Pokok Penjualan
Setidaknya ada 6 unsur yang bisa mempengaruhi besarnya nilai harga pokok penjualan. Komponen ini berlaku secara umum, yaitu untuk perusahaan dagang, manufaktur dan perusahaan jasa. Berikut adalah rinciannya.
Unsur Kelebihan:
1. Persediaan Awal Barang
Pertama, harga pokok penjualan dipengaruhi oleh persediaan barang selama awal periode baru. Untuk melihat berapa jumlah persediaan awal barang bisa mengecek pada neraca saldo awal perusahaan, bisa juga dengan memeriksa neraca tahun sebelumnya.
2. Persediaan Akhir Barang
Persediaan barang yang tersisa di akhir periode juga bisa mempengaruhi HPP sebuah produk. Jumlah saldo ini bisa diketahui dengan melihat data penyesuaian perusahaan selama akhir periode.
3. Pembelian Bersih
Pembelian bersih adalah jumlah barang dagang secara keseluruhan yang dibeli perusahaan. Baik pembelian secara kredit ataupun secara tunai. Perhitungan ini masih ditambah biaya angkut pembelian, kemudian dikurangi biaya retur pembelian dan potongan pembelian.
4. Unsur Kekurangan:
- Potongan pembelian barang
- Pengurangan harga barang dan Retur pembelian barang
- Persediaan barang akhir
Baca Juga:
- Pengertian dan Contoh Laporan Keuangan Sederhana
- Klasifikasi Biaya Berdasarkan Objek, Fungsi, Kegiaran
- Komponen Biaya Produksi Perusahaan, Lengkap Dengan Cara Menghitung dan Jenis-Jenisnya
Cara Menghitung HPP Perusahaan Dagang
Setelah cukup paham dengan pengertian harga pokok penjualan dan beberapa komponen yang mempengaruihinya, mari kita lanjutkan pembahasan ini dengan mencari tahu rumus HPP pada perusahaan dagang.
Berikut adalah langkah demi langkahnya:
1. Mencari Tahu Penjualan Bersih
Pertama-tama Anda harus mencari tahu terlebih dahulu berapa jumlah penjualan bersih. Rumus menghitungnya cukup sederhana, yaitu:
Biaya pengiriman penjualan tidak termasuk ke dalam hitungan HPP, melainkan menjadi biaya umum.
2. Mencari Total Pembelian Bersih
Setelah penjualan bersih diketahui, sekarang tugas Anda mencari pembelian bersih secara keseluruhan. Adapun untuk rumusnya sebagai berikut:
Penting diketahui, ada beberapa unsur yang menjadi bagian pembelian bersih. Diantaranya:
Pembelian kotor
Biaya angkut pembelian
Potongan pembelian
Pengurangan harga dan retur sebuah pembelian
3. Mengetahui Persediaan Barang
Bagi perusahaan yang ingin menentukan berapa harga penjualan produk mereka, maka penting mengetahui jumlah persediaan barang. Rumusnya adalah:
4. Menentukan Harga Pokok Penjualan
Langkah terakhir untuk menghitung berapa idealnya harga pokok penjualan adalah menggunakan rumus berikut ini:
Bagaimana, cukup mudah bukan pemahaman tentang pengertian harga pokok penjualan dan rumus menghitungnya? Setelah membahas perusahaan dagang, mari lanjutkan dengan mencari tahu rumus HPP pada perusahaan manufaktur.
Rumus Harga Pokok Penjualan Perusahaan Manufaktur
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perusahaan jasa, manufaktur dan perdagangan memiliki rumus masing-masing. Jika dibandingkan dengan perusahaan perdagangan, cara menghitung harga pokok penjualan perusahaan manufaktur lebih kompleks, yaitu:
1. Menghitung Jumlah Biaya Bahan Baku yang Dibutuhkan
Langkah ini diperlukan karena perusahaan manufaktur tidak membeli bahan mentah, melainkan memproduksi sendiri. Karena bahan baku menjadi modal utama agar bisa menghitung harga pokok penjualan, maka dari itu jumlah bahan baku yang dibutuhkan harus diketahui.
Rumus menghitung bahan baku adalah:
2. Menjumlahkan Biaya Produksi Lainnya
Selama proses produksi dari bahan mentang menjadi barang siap jual, ada biaya lain yang dikeluarkan perusahaan, selain bahan baku. Biaya itu terdiri dari:
- Biaya overhead (biaya bahan baku yang sifatnya tidak pokok). Seperti biaya reparasi, biaya pemeliharaan, biaya listrik dan lain sebagainya
- Biaya tenaga kerja langsung
3. Menghitung Total Biaya Produksi
Ini adalah sebagian biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ketika barang sudah memasuki proses produksi, sekaligus biaya untuk menjalankan proses produksi tersebut. Total Biaya Produksi juga biasa disebut harga pokok produksi.
Rumus mencari tahu Total Biaya Produksi sebagai berikut:
4. Menentukan Harga Pokok Produksi
Setelah bahan baku, biaya produksi dan total biaya produksi sudah diketahui, sekarang saatnya untuk menentukan harga pokok produksi.
5. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Ini dia langkah terakhir yang sudah Anda tunggu-tunggu. Rumusnya cukup mengikuti formula:
Menghitung Harga Pokok Penjualan Perusahaan Jasa
Pada dasarnya, hanya sebagian perusahaan jasa yang membutuhkan HPP. Sebab, kebanyakan perusahan dari sektor bisnis jasa tidak mempunyai persediaan barang di gudang mereka. Kendati demikian, tetap ada sejumlah bisnis jasa yang menyimpan barang persediaan.
Sebagai contoh, bisnis reparasi alat elektronik. Selain menawarkan jasa service peralatan elektronik, mereka juga mempunyai suku cadang.
Sebenarnya cara menghitung HPP perusahaan jasa mirip dengan bisnis dagang. Hanya saja data tentang HPP tidak dimasukkan ke dalam laporan laba rugi. Sedangkan pada laporan laba rugi perusahaan dagang sudah pasti dicantumkan HPP.
Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan Perusahaan Jasa:
Contoh Soal Menghitung Harga Pokok Produksi
Pada tanggal 25 April 2018, PT Sukses Sejahtera memiliki laporan:
Persediaan barang awal Rp. 12 juta
Pembelian senilai Rp. 4 juta
Beban angkutan pembelian Rp. 1.5 juta
Retur pembelian sebesar Rp. 3.5 juta
Potongan pembelian Rp. 2.5 juta
Persediaan barang dagangan akhir Rp. 7.5 juta
Pertanyaannya, berapakah Harga Pokok Penjualan PT Sukses Sejahtera?
Menghitung Harga Jual
Setelah harga pokok penjualan diketahui, tahap terakhir yang akan dilakukan oleh manajemen perusahaan adalah menentukan harga jual. Harga jual merupakan banyaknya biaya yang dibebankan kepada calon konsumen.
Berikut adalah rumus menghitung harga jual:
Pada umumnya, ada dua metode yang digunakan untuk menentukan harga jual sebuah produk. Yakni:
Metode penetapan harga plus
Adalah metode yang menjumlahkan target margin dan semua biaya untuk menghitung harga jual.
Metode penetapan harga mark up
Metode menentukan harga jual dengan menjumlahkan harga beli dan target keuntungan.
Demikianlah ulasan singkat mengenai pengertian harga pokok penjualan pada perusahaan dagang, manufaktur dan jasa. Semoga bisa menjadi referensi bermanfaat untuk Anda semua.