Klasifikasi Biaya Berdasarkan Objek, Fungsi, Kegiaran

By | 11 September 2019

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Jasa

akuntanmuslim.com/jasa/

Fitur Lengkap | Mudah Digunakan | Laporan Otomatis

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Dagang

akuntanmuslim.com/dagang/

Siap Pakai | Laporan Otomatis | Bisa Dikustom Sendiri

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Manufaktur

akuntanmuslim.com/manufaktur/

Fitur Komplit | Bisa Banyak User | 1x Bayar

Dalam akuntansi dan laporan keuangan ada banyak sekali komponen di dalamnya, salah satunya yang terpenting adalah biaya. Biaya sendiri merupakan setiap hal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan maupun perorangan untuk memperoleh manfaat tertentu baik berupa barang. Namun, biaya ini ada banyak jenisnya, sehingga ada klasifikasi biaya tersendiri supaya lebih mudah menghitungnya.

Perbedaan Biaya dengan Beban

Perbedaan Biaya dengan Beban

Biaya dan beban memang tampak sama, namun keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Hal itu berpengaruh terhadap komponen laporan keuangan dan sebagainya. Biaya merupakan suatu hal yang harus dikeluarkan perusahaan agar mendapat keuntungan atau nilai ekonomis dan dicatat sebagai harta, seperti halnya pembelian aktiva tetap berupa mesin produksi atau semacamnya.

Sedangkan, beban merupakan suatu hal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan supaya menghasilkan pendapatan sebagaimana mestinya. Artinya, beban tersebut merupakan pengorbanan atau kewajiban yang harus dikeluarkan. Adapun yang termasuk beban meliputi gaji, penyusutan, listrik, dan beban sewa.

Berikut adalah perbedaan mendasar antara biaya dan beban:

Perbedaan Mendasar Biaya dan Beban

1. Segi manfaat

Antara biaya dan beban mempunyai manfaat yang berbeda, dimana biaya berguna untuk menghasilkan pendapatan, sedangkan beban berguna sebagai sumber daya atau kekuatan yang mendukung proses produksi maupun bisnis.

Pendapatan bisa berupa sejumlah uang, barang, maupun jasa, sehingga ketersediannya harus tetap terpenuhi. Terlebih jika perusahaan yang bersangkutan bergerak di bidang produksi barang dan jasa. Untuk memperoleh sejumlah pendapatan juga memerlukan pengorbanan biaya tertentu.

2. Sisi periode akuntansi

Biaya seringkali mempunyai periode akuntansi yang lebih lama dibanding beban, misalnya mencapai satu tahun atau lebih. Hal itu kemudian masuk dalam kategori pengeluaran modal yang nantinya menjadi aktiva tetap. Karena itulah, jumlah biaya biasanya lebih banyak daripada beban.

Sedangkan beban mempunyai periode akuntansi relatif pendek yaitu kurang dari satu tahun, seperti halnya enam bulan dan sebagainya. Komponen tersebut lalu dianggap sebagai pengeluaran dari hasil pendapatan, dimana manfaatnya bisa dirasakan ketika digunakan dalam periode tertentu. Dari jumlah beban itu pula berpengaruh terhadap perolehan untung atau rugi.

3. Letak posisi keuangan

Dalam laporan keuangan, biaya termasuk dalam komponen penyusunan neraca, sebab masih dalam prediksi atau belum digunakan untuk membeli atau membayar suatu keperluan. Sementara itu, beban termasuk unsur saat menyusun laporan untung atau rugi.

Artinya biaya tersebut seringkali masuk dalam anggaran perencanaan keuangan suatu perusahaan, namun jumlah atau nilainya sudah bisa diprediksi berdasarkan laporan-laporan sebelumnya. Sedangkan beban sifatnya tidak bisa diprediksi secara mudah, sebab nilainya bisa berubah-ubah seiring waktu.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Objek yang Dibiayai

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Objek yang Dibiayai

1. Biaya langsung

Merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan proses produksi barang, seperti halnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Contoh riilnya seperti sebuah perusahaan bergerak di bidang mebel membeli kayu untuk pembuatan kursi. Biaya tersebut dikatakan sebagai biaya langsung sebab barang yang dibeli bisa ditelusuri langsung serta bahan utama produk barang.

Contoh lainnya seperti sebuah perusahaan konstruksi akan membangun pabrik baru di sebuah tempat dan mereka menyewa tenaga konsultan untuk membuat desain yang tepat dan sesuai. Dari situlah disebut sebagai biaya langsung karena konsultan tersebut berjasa langsung dalam pembuatan barang.

2. Biaya tidak langsung

Yaitu biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi secara menyeluruh, misalnya biaya listrik, penyusutan mesin, hingga upah mandor.

Contoh riilnya adalah sebuah pabrik pembuatan kertas selalu membutuhkan aliran listrik untuk melancarkan proses produksinya seperti penerangan pabrik, menyalakan mesin, dan lainnya. Tentu saja perusahaan harus membayar sejumlah uang untuk aliran listrik tersebut.

Ilustrasi di atas disebut biaya tak langsung karena biaya yang dikeluarkan tidak berimbas langsung pada produksi sebagaimana mestinya. Selain itu, listrik tersebut juga bukan hanya untuk produksi barang langsung, namun juga untuk keperluan lain.

Baca Juga:

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok

Pembagian Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok

1. Biaya produksi

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi supaya menghasilkan barang tertentu. Contohnya seperti pembelian bahan baku, biaya operasional pabrik, biaya tenaga kerja, dan sebagainya.

Kebanyakan perusahaan penghasil barang jadi membutuhkan barang baku yang didapat dari pihak lain. Tentu itu membutuhkan dana atau uang untuk mendapatkannya. Begitu pula dengan upah karyawan yang bekerja dalam suatu pabrik demi menghasilkan barang produksi.

Adanya biaya produksi dapat membantu menentukan harga pokok produksi barang dan jasa, kemudian bisa menjadi dasar untuk menentukan harga pokok penjualan hingga perolehan untuk atau rugi.

2. Biaya pemasaran

Biaya yang dikeluarkan untuk proses pemasaran agar produk yang dihasilkan perusahaan terjual secara maksimal dan mampu bersaing di pasaran. Misalnya biaya iklan atau promosi. Biaya yang satu ini tidak bisa dihindari bagi semua jenis perusahaan baik produksi, dagang, maupun jasa.

Secara umum ada dua jenis biaya pemasaran yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan seperti gaji sales, komisi penjualan, iklan dan promosi. Kedua, biaya untuk memenuhi pemesanan yaitu biaya yang harus dikeluarkan sebagai usaha produk sampai kepada konsumen atau pembeli seperti biaya pembungkusan, pengiriman, pergudangan, angkutan, dan penagihan.

3. Biaya administrasi dan umum

Merupakan biaya yang digunakan untuk kebutuhan koordinasi dan administrasi selama proses produksi hingga pemasaran produk. Biaya ini juga sering disebut sebagai biaya non-produksi utama. Hal itu meliputi biaya overhead kantor dan pabrik hingga gaji karyawan.

Secara umum ada tiga jenis biaya administrasi ini yaitu penjualan yang meliputi beban pokok penjualan seperti biaya iklan, gaji, pajak, sewa, manufaktur dan lainnya. Kedua, administrasi yaitu gaji eksekutif perusahaan. Ketiga, umum yang berupa beban usaha umum dan pajak secara langsung terkait dengan perusahaan.

Pembagian Biaya Berdasarkan Kegiatan

Pembagian Biaya Berdasarkan Kegiatan

Berikut adalah klasifikasi biaya berdasarkan kegiatan perusahaan yang meliputi:

1. Biaya tetap

Merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan, namun jumlahnya akan selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh jumlah produk yang dihasilkan. Dalam biaya tetap ini berlaku jika volume barang yang dihasilkan banyak, maka tidak akan mempengaruhi nilai biaya yang harus dibayar, seperti halnya gaji karyawan atau pegawai.

Selain itu, ada pula beberapa unsur yang masuk sebagai biaya tetap yaitu penyusutan, asuransi, biaya sewa, gaji atau upah, beban bunga, hingga pajak properti. Sedangkan contoh riilnya seperti biaya sewa bangunan untuk pabrik jumlahnya akan tetap sama meskipun tidak menghasilkan barang produksi pada waktu tertentu.

2. Biaya variabel

Yaitu sejumlah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan, dimana nilainya selalu berubah sesuai dengan jumlah barang produksi. Semakin banyak produksi barang yang dihasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Jadi, apabila suatu perusahaan ingin memperoleh penghasilan yang lebih dari biasanya, maka harus mengeluarkan biaya lebih.

Contoh nyatanya seperti sebuah mesin pembuatan kertas bisa memproduksi 1 juta lembar kertas setiap hari. Jika perusahaan ingin menghasilkan lebih dari jumlah tersebut, maka harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli mesin lagi. Begitulah seterusnya.

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Jasa

akuntanmuslim.com/jasa/

Fitur Lengkap | Mudah Digunakan | Laporan Otomatis

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Dagang

akuntanmuslim.com/dagang/

Siap Pakai | Laporan Otomatis | Bisa Dikustom Sendiri

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Manufaktur

akuntanmuslim.com/manufaktur/

Fitur Komplit | Bisa Banyak User | 1x Bayar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *