Keterbatasan Laporan Keuangan – Bagi para pelaku bisnis atau perusahaan, keberadaan laporan keuangan memang sangat penting. Keberadaannya semacam tonggak penopang tubuh perusahaan serta menjadi kompas yang akan memandu kemana sebuah perusahaan harus melangkah di masa mendatang.
Oleh sebab itu, memiliki seorang ahli akuntan tentunya sangat penting untuk sebuah perusahaan, baik itu akuntan manajemen, akuntan biaya, akuntan keuangan, akuntan perpajakan dan lain sebagainya.
Jika tidak memiliki itu semua, sebuah perusahaan akan sulit untuk bisa menilai keuangannya sendiri. Maka dari itu, pentingnya sebuah laporan keuangan demi perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.
Sebagai pelaku bisnis, tentunya Anda ingin tahu apakah bisnis yang sedang Anda jalankan tersebut berjalan dengan lancar atau tidak dan apakah memiliki potensi untuk berkembang atau tidak. Itulah mengapa membuat laporan sangat dianjurkan dalam dunia bisnis.
Jika Anda tidak menyusun laporan, bisnis Anda tak hanya sulit untuk berjalan lancar, tapi bisnis Anda juga tidak akan berkembang dengan baik. Jadi, agar pertumbuhan suatu bisnis bisa maksimal, maka harus dibuatkan laporan informasi keuangan secara akurat dan rutin.
Apa yang dimaksud Laporan Keuangan?
Jadi, laporan keuangan ini merupakan data yang menunjukan suatu aktivitas dan juga kondisi keuangan sebuah perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu.
Informasi yang diperoleh dari hasil laporan keuangan ini bisa digunakan oleh para pemegang saham dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk menilai perkembangan suatu bisnis serta menentukan langkah seperti apa yang seharusnya diambil agar bisa mendapatkan keuntungan.
Ya, laporan keuangan menjadi bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan atau organisasi agar tahu bagian-bagian mana saja yang perlu memperoleh perhatian lebih untuk meningkatkan keuntungan dan efisiensi.
Laporan keuangan ini sangat bermanfaat untuk sebuah perusahaan atau organisasi. Pada artikel sebelumnya sudah dipaparkan mengenai manfaat laporan keuangan.
Manfaat tersebut diantaranya untuk laporan laba rugi, neraca, arus kas, perubahan modal, dan lain sebagainya. Info selengkapnya bisa dilihat pada halaman ini.
Perlu Anda ketahui, selain memiliki banyak manfaat, laporan keuangan juga memiliki keterbatasan. Nah, di bawah ini akan dipaparkan mengenai keterbatasan laporan keuangan untuk bisnis maupun organisasi yang perlu Anda ketahui.
Berikut ini Keterbatasan Laporan Keuangan Bagi Perusahaan
Pengambilan keputusan ekonomi tak bisa semata-mata dilandaskan atas data yang diperoleh dari laporan keuangan. Sebelumnya disebutkan bahwa selain memiliki banyak manfaat, laporan keuangan juga memiliki keterbatasan.
Nah, berikut ini akan dipaparkan mengenai keterbatasan laporan keuangan yang perlu Anda pelajari dan pahami untuk perkembangan bisnis yang tengah Anda jalankan. Simak baik-baik ya.
1. Materiality (Cukup Berarti)
Akuntansi disusun berlandaskan teori yang hendak dicantumkan dalam sebuah perjuangan guna mencatat berbagai transaksi yang terjadi.
Namun, dalam praktiknya, tak semua dijalankan sesuai teori tersebut. Umumnya, sejumlah transaksi yang nilainya besar akan kerjakan sesuai teori yang sudah ada.
Namun, untuk sejumlah transaksi yang nominal-nya kecil serta tak memengaruhi pos-pos lain dapat dikerjakan menyimpang.
Permasalahannya adalah berapa jumlah atau nominal yang dianggap lumayan besar atau berapa nominal yang dirasa kecil? Batasan yang dibuat untuk menentukan materiality (cukup berarti) atau tidak jika alasannya memunculkan perbedaan dalam mengambil sebuah keputusan.
3. Konservatif
Konservatif merupakan suatu perilaku yang biasanya diambil oleh para akuntan dalam menghadapi beberapa alternatif dalam merancang laporan keuangan.
Jika kondisi yang dihadapi memang demikian, biasanya sikap konservatif ini cenderung memilih yang tak akan menjadikannya aktiva serta penghasilan yang terlalu besar.
Perilaku konservatif ini mulanya berasal dari perkembangan akuntansi jaman dulu. Pada masa itu, yang terpenting adalah pada neraca yang dipersembahkan untuk para pemberi kredit.
Sikap konservatif ini disamping untuk menentukan yang lebih rendah tapi juga untuk mengatur kenaikan nominal dari aktiva.
Baca Juga:
- 4 Karakteristik Laporan Keuangan dan Penjelasannya
- Permasalahan Ekonomi Makro dan Penanganannya di Indonesia
- 10 Sifat Laporan Keuangan yang Wajib Anda Tahu!
4. Sifat Khusus Industri
Industri yang memiliki sifat khusus misalnya bank, perusahaan asuransi, dan lainnya ini kerap kali memerlukan sistem akuntansi berbeda dengan berbagai industri lain pada umumnya.
Sebab, peraturan-peraturan mengenai industri khusus tersebut menjadikan sistem akuntansi-nya juga beda jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
Itulah beberapa keterbatasan laporan keuangan yang perlu Anda pelajari dan pahami. Selain point-point yang sudah disebutkan diatas, ada juga keterbatasan laporan keuangannya lainnya seperti berikut ini.
5. Bersifat Historis
Bersifat historis maksudnya yaitu karena setiap laporan keuangan umumnya menunjukan riwayat transaksi dan juga peristiwa yang sudah lampau.
6. Bersifat umum
Keterbatasan laporan keuangan bersifat umum, baik dari segi informasi maupun dari segi manfaat untuk pihak pengguna.
Biasanya, informasi khusus yang diperlukan oleh pihak-pihak tertentu tak bisa secara langsung terpenuhi hanya dari laporan keuangan.
7. Sesuai Substansi & Realitas Ekonomi
Keterbatasan lainnya dari laporan keuangan yaitu lebih menekankan pada penampilan transaksi dan juga peristiwa yang sesuai dengan suatu substansi serta realitas ekonomi dan juga bukan hanya untuk bentuk formalitas (hukum).
8. Metode Akuntansi Beragam
Adanya metode akuntansi yang beragam yang bisa digunakan sehingga memunculkan berbagai jenis dalam penilaian sumber daya ekonom serta tingkat keberhasilan antar bank.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai keterbatasan laporan keuangan yang juga perlu Anda pelajari dan pahami untuk perkembangan dan kelancaran bisnis yang tengah Anda kerjakan.
Tips-tips dalam Mengatasi Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan dalam membuat laporan keuangan memang bisa saja terjadi. Dampak dari keterbatasan ini bisa menjadi sebuah tragedi bagi si pengguna. So, untuk mengatasi keterbatasan tersebut, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan seperti berikut ini.
Menciptakan Elemen Laporan Keuangan
Laporan keuangan dirancang untuk keperluan bisnis yang terdiri dari laporan laba-ragu dan neraca yang umumnya disiapkan oleh para akuntan. Namun, dengan adanya PC atau laptop, Anda mungkin bisa merancang sendiri laporan tersebut.
Jika Anda butuh menyiapkan informasi keuangan untuk pihak lain, misalnya: bankir, kadang pihak tersebut bisa meminta data keuangan tersebut disiapkan oleh seorang akuntan professional atau akuntan yang mempunyai sertifikat.
Mempersiapkan Neraca
Neraca merupakan riwayat dari keuangan bisnis atau keuangan Anda pada suatu periode tertentu. Hal tersebut berupa daftar aset yang Anda miliki, kewajiban serta perbedaan antar keduanya yang menjadi ekuitas pemilik Anda atau kekayaan bersih.
Menyiapkan Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi ini berisi pendapatan Anda, biaya serta laba bersih [atau rugi]. Laba bersih [atau bersih] adalah sama dengan penghasilan dikurangi pengeluaran.
Bisnis Anda tersebut akan menggunakan variasi dari data laba-rugi untuk menentukan pendapatan berpotensi terkena pajak Anda.
Nah, itulah 3 solusi menghadapi keterbatasan laporan keuangan agar fungsinya bisa berjalan dengan baik. Perlu diketahui bahwa fungsi laporan keuangan yaitu agar tahu kondisi keuangan suatu bisnis atau perusahaan Anda.
Jika Anda mengalami kerugian dalam berbisnis, dengan adanya laporan keuangan, Anda bisa mencari solusi untuk meningkatkan pendapatan Anda lagi.
Bukan hanya itu, laporan keuangan juga salah satu komponen yang wajib dimiliki jika Anda memang membutuhkan dana segar. Jadi, jangan patah semangat untuk terus belajar dan memahami mengenai laporan keuangan ya.
Semoga informasi ini bermanfaat!