Ekonomi makro memegang peranan penting pada laju perekonomian suatu negara yang berdampak langsung pada stabilitas masyarakat umum, industri, dan pasar. Namun, tidak bisa dimungkiri pula bahwa terdapat beberapa permasalahan ekonomi makro yang lantas berpengaruh terhadap berbagai aspek dan membutuhkan penanganan yang tanggap dan tepat sasaran.
Analisa Makro Ekonomi di Indonesia
Di dalam negeri, tengah ramai perbincangan tentang permasalahan ekonomi makro di Indonesia yang cukup menarik perhatian. Terdapat pro dan kontra terkait perkembangan makro ekonomi saat ini. Penilaian tersebut bersumberkan dari pengamatan terhadap faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi makro tersebut.
- Sumber Daya Manusia (SDM)
- Sumber Daya Alam (SDA)
- Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
- Laju Inflasi
- Suku Bunga
Sebagian ahli berpendapat bahwa pertumbuhan makro ekonomi di Indonesia terlalu lambat. Sedangkan sebagian lain sudah merasa perkembangan perekonomian saat ini telah berada di lajur yang tepat serta stabil. Terutama didukung dengan perkembangan infrastruktur yang pesat selama beberapa tahun terakhir. Yang mana itu semua sangat mengakomodasi komoditas-komoditas yang memengaruhi perekonomian negara secara umum.
Baca Juga:
- Pengertian Ekuitas, Komponen dan Manfaatnya
- Sistem Informasi Keuangan (Financial Information System)
- Sistem Informasi Manufaktur dan Fungsinya Bagi Perusahaan
Ragam Permasalahan Ekonomi Makro
Terlepas dari perdebatan yang muncul di kalangan para pengamat, tidak dapat dimungkiri bahwa sedikit ataupun banyak memang ada beberapa kendala dalam bidang ekonomi makro. Tidak hanya di Indonesia, namun kendala ini juga dialami oleh hampir semua negara, terutama negara-negara berkembang. Berikut ini adalah masalah pokok ekonomi makro di Indonesia :
Meningkatnya Jumlah Pengangguran
Permasalahan ini muncul akibat kurang tersedianya lapangan kerja sedangkan jumlah lulusan sekolah dan universitas terus meningkat setiap tahun. Permasalahan dipicu oleh pola pikir yang salah dari para lulusan baru ini tentang keharusan bekerja pada instansi pemerintahan atau sebuah korporasi. Ketidakseimbangan tersebut otomatis menghambat laju perkembangan ekonomi akibat banyaknya usia produktif yang tidak berpenghasilan.
Prosentase Kemiskinan Yang Meningkat
Bagaikan efek domino, permasalahan ekonomi makro selanjutnya merupakan dampak lanjutan dari tingginya tingkat pengangguran. Ketidakmampuan untuk memiliki penghasilan akhirnya membuat kelompok tersebut kesulitan untuk menopang biaya hidup hingga tidak berhasil memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder. Imbasnya, mereka masuk dalam kategori miskin yang membuat prosentase kemiskinan secara nasional meningkat.
Tingginya Laju Inflasi
Laju inflasi yang tidak terkendali juga termasuk dalam problematika ekonomi makro yang perlu segera ditangani. Meski penyebab inflasi dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perekonomian dan perpolitikan dunia, namun dampak dari inflasi tersebut sama, yaitu meningkatnya harga-harga barang di pasaran sehingga menurunkan daya beli masyarakat secara drastis. Kondisi tersebut berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi makro.
Nilai Tukar Mata Uang Melemah
Beberapa waktu lalu, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika mengalami pelemahan yang cukup drastis. Situasi tersebut merupakan permasalahan ekonomi makro serius karena menyebabkan penggandaan tidak terkontrol atas nominal utang luar negeri yang dimiliki. Bila tidak segera ditangani, tentu negara akan menderita kerugian besar dalam kewajiban pembayaran utang dan berimbas langsung pada kesejahteraan perekonomian di Indonesia.
Stagnansi Aktivitas Ekonomi
Masalah aktivitas ekonomi yang stagnan atau tidak bergerak dipicu oleh pasokan atau stok suatu komoditi yang tidak bertambah bahkan dapat pula berada di bawah rata-rata sehingga tidak memenuhi kebutuhan atau permintaan pasar. Pada awal stagnansi terjadi biasanya dianggap sebagai bentuk stabilitas produksi sehingga tidak diambil tindakan cepat yang menyebabkan situasi memburuk.
Metode Penanganan Permasalahan Ekonomi Makro
Dengan memahami contoh masalah ekonomi makro di atas, maka akan lebih mudah dalam merumuskan penanganan untuk menghentikan dampak negatif yang muncul akibat tersendatnya pertumbuhan sektor makro ekonomi tersebut. Tentu saja, solusi disesuaikan dengan penyebab masalah agar mendapatkan hasil yang konkret.
Kebijakan oleh Pemerintah Demi Penanganan Permasalahan Ekonomi Makro
Sebagai penanggung jawab utama atas perekonomian suatu negara, maka dalam mengatasi problematika dalam perkembangan ekonomi makro, pemerintah memiliki peran terbesar. Cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah adalah dengan mengeluarkan dan menerapkan kebijakan terkait makro ekonomi. Kebijakan itu sendiri terbagi menjadi 3 kategori, yakni :
1. Kebijakan Fiskal
Dalam kebijakan ini, pemerintah dapat mengubah anggaran negara guna mempermudah transaksi perekonomian dalam masyarakat.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan ini dikeluarkan oleh pemerintah yang ditujukan pada bank sentral, dalam hal ini Bak Indonesia, untuk melakukan peningkatan dalam penawaran dan pengaturan uang yang beredar guna menjaga stabilitas keuangan untuk menghindari inflasi.
3. Kebijakan Penawaran
Pemerintah dalam hal ini bekerja sama dengan instansi atau korporasi terkait untuk memasarkan produk berkualitas dengan harga terjangkau untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat dan menghindari stagnansi produk.
Mengubah Pola Pikir atau Mindset Masyarakat
Metode penanganan permasalahan ekonomi makro yang satu ini efektif untuk menangani jumlah pengangguran di Indonesia. Bagaimana bisa? Sesuai yang telah diulas sedikit di atas, tingginya tingkat pengangguran diakibatkan pola pikir para lulusan baru atau fresh graduate tentang keharusan bekerja pada suatu instansi pemerintahan atau perusahaan swasta. Pemikiran tersebutlah yang harus diubah.
Para generasi muda tersebut seharusnya berpikir cara untuk menciptakan lapangan kerja, bukan mencari. Generasi milenial yang aktif menggunakan gawai dapat memanfaatkannya untuk memulai bisnis kecil seperti toko online. Ketika usaha tersebut berjalan lancar, mereka dapat merekrut pegawai yang berarti turut menciptakan lapangan kerja baru sekaligus mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Melalui satu aksi sederhana tersebut, generasi muda sudah turut berperan dalam memberikan solusi alternatif untuk penanganan permasalahan makro ekonomi yang ada. Jadi, sudah saatnya kaum milenial untuk menghentikan prinsip kuno bahwa bekerja harus memiliki keterikatan dengan suatu lembaga. Dengan berkurangnya angka pengangguran, secara otomatis tingkat kemiskinan masyarakat pun mengalami penurunan.
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia (SDM) yang rendah merupakan salah satu faktor krusial yang menyebabkan munculnya masalah perekonomian makro. Sebab itu, dibutuhkan peran aktif pemerintah beserta masyarakat dalam meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat bersaing di pasar global. Dengan SDM yang baik, pengelolaan berbagai sektor perekonomian pun akan semakin baik sehingga dapat meminimalisir munculnya masalah.
Peningkatan SDM tersebut dapat melalui pendidikan formal seperti sekolah dan pendidikan perguruan tinggi, serta pendidikan non-formal melalui kursus, seminar, dan pelatihan. Selain itu, penting pula digalakkan program kesadaran teknologi dan penggunaan internet positif untuk memperluas wawasan masyarakat secara umum, terutama untuk tujuan pengelolaan sumber daya alam (SDA)
Memaksimalkan Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) di mana komoditas yang dihasilkan berperan besar pada stabilitas perekonomian makro. Sebab itu, penting sekali untuk mengelola SDA secara maksimal. Hal ini hanya dapat tercapai bila negara memiliki SDM yang mumpuni untuk mengolah sendiri SDA melimpah ruah tersebut guna menyokong laju perekonomian di Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa makro ekonomi memegang peranan krusial di mana permasalahan ekonomi makro yang muncul hanya dapat teratasi melalui sinergi yang baik antara pemerintah, perusahaan swasta, dan masyarakat.