Jika Anda seorang akuntan, tentu tidak asing lagi dengan laporan keuangan. Namun, beberapa orang yang awan tidak tahu dengan komponen laporan keuangan yang harus ada. Komponen ini penting untuk mengetahui apa saja yang harus dibukukan.
Apa Saja Komponen yang Ada dalam Laporan Keuangan?
Saat membuat laporan, tentu harus memperhatikan jenis komponen laporan keuangan apa saja yang melingkupinya. Baik itu pendapatan, pengeluaran ataupun aset yang dimiliki. Jika semua komponen lengkap, tidak akan kesulitan saat menulis laporan keuangan.
Aktiva merupakan nama lain dari kewajiban dan modal. Bisa dikatakan bahwa aktiva adalah aset perusahaan yang sedang dijalankan. Aktiva sangat menentukan proses bisnis perusahaan. Karena merupakan sumber utama yang digunakan untuk memulai bisnis.
Aktiva Lancar
Aktiva lancar merupakan uang yang berputar di perusahaan, berikut jenis-jenisnya:
1. Kas
Kas merupakan sumber dana perusahaan yang digunakan untuk membeli beberapa keperluan mendesak di luar perencanaan. Saat memulai bisnis, usahakan tidak menghabiskan banyak dana kas agar perusahaan tetap sehat.
2. Bank (Rekening Giro dan Tabungan)
Semakin banyak tabungan, perusahaan akan menjadi lebih baik. Karena tabungan merupakan investasi jangka panjang yang bisa menolong perusahaan jika terjadi devisit. Saat perusahaan mengalami keuntungan, usahakan menabung dalam jumlah besar.
3. Deposito Berjangka
Sama halnya dengan tabungan, dengan deposito perusahaan akan memiliki pendanaan yang lebih. Dengan begitu, tidak akan kesulitan saat mencari alternatif untuk biaya-biaya yang mendesak. Seperti tagihan hutang.
4. Surat-Surat Berharga
Surat berharga merupakan aset komponen laporan keuangan penting untuk perusahaan. Dimana surat ini bisa berisi perjanjian dalam melakukan negosiasi ataupun penanaman saham dari beberapa investor. Jika perusahaan semakin besar, tentu surat tersebut akan lebih berharga.
5. Piutang atau Kredit yang Diberikan
Memberikan sebuah piutang tentu hal yang positif. Karena suatu saat akan mendapatkan hasil dari piutang tersebut. Nominal berapapun tidak masalah. Namun, semakin banyak piutang bisa jadi aset perusahaan akan bertambah besar.
6. Persediaan
Persediaan disini memiliki beberapa pengertian. Mulai persediaan barang sampai persediaan yang lainnya. Setiap perusahaan tentu harus menyediakan beberapa barang. Hal ini sebagai bentuk antisipasi jika suatu saat kehabisan barang secara mendadak.
7. Biaya yang Dibayar di Muka
Biaya dibayar dimuka merupakan pendapatan yang penting. Karena perusahan akan mendapatkan dana namun belum mengirimkan apapun. Biaya ini perlu dipidah menjadi dua bagian, yaitu biaya modal awal dan biaya untung.
8. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan ini biasanya berupa hutang dari konsumen. Mereka belum melunasi beberapa tagihan yang diberikan. Dengan kata lain, aktiva ini belum dimasukan ke dalam laporan keuangan. Jika sudah dilunasi maka secara otomatis akan dimasukan.
Aktiva Tetap Berwujud
Jenis aktiva ini merupakan aset perusahaan yang memiliki nilai jual tetap dan tidak boleh diperjual belikan. Beberapa contoh aktiva tetap berwujud di antaranya:
1. Tanah
Tanah merupakan elemen dari komponen laporan keuangan yang penting dalam perusahaan, karena tanah merupakan tempat dimana perusahaan di bangun. Walaupun merupakan aset, namun tanah perusahaan tidak mungkin untuk dijual.
Harga tanah setiap tahun cenderung naik. Hal ini akan berakibat pada besarnya pajak yang harus dibayarkan.
2. Mesin
Mesin merupakan alat yang digunakan untuk proses produksi. Mesin bervariasi sesuai dengan apa yang dikerjakan. Perawatan mesin dengan rutin perlu dilakukan agar kinerja berjalan secara maksimal. Mesin yang rusak bisa membuat omset menurun drastis.
3. Bangunan
Tempat berlangsungnya kegiatan dari mulai produksi hingga pengiriman. Bangunan yang digunakan juga terkena pajak. Semakin mahal nilai jual bangunan. Pajak yang dibayarkan juga semakin besar. Oleh karena itu, omset harus selalu naik.
4. Peralatan
Sama halnya dengan mesin. Peralatan merupakan komponen penting dalam perusahaan. Setiap perusahaan tentu memiliki peralatan yang berbeda-beda. Sisihkan biaya untuk melakukan peremajaan peralatan yang digunakan untuk keseluruhan proses produksi.
Baca Juga:
- Urutan Laporan Keuangan yang Benar dalam Akuntansi
- Mengenal Bentuk Laporan Keuangan Sederhana
- Mengenal Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Aktiva Tetap tidak Berwujud
Beberapa jenis aktiva yang tidak berwujud:
1. Hak Cipta
Hak cipta adalah suatu klaim terhadap barang yang dihasilkan. Seseorang tidak boleh meniru hal tersebut. Jika ada peniru, maka bisa dituntut melalui jalur hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bahkan dendanya bisa mencapai milyaran rupiah.
2. Merk Dagang
Nama sebuah brand tentu harus dipertahankan, apalagi kalau nama tersebut sudah terkenal. Seperti contoh, orang pasti akan mencari nama barang saat membeli. Jangan mengganti merek dagang, karena akan membuat pelanggan kebingungan.
Laporan Laba Rugi
Komponen laporan keuangan tentu harus mencantumkan laba rugi yang didapat. Dalam laporan laba rugi, juga terdapat beberapa item penting. Berikut daftarnya:
1. Penjualan (Pendapatan)
Hal utama yang harus ada adalah penjualan. Dimana dengan mengetahui jumlah penjualan, akan mudah untuk menghitung keuntungan atau kerugian yang didapat.
2. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Menentukan harga barang yang akan dijual merupakan kewajiban dari perusahaan. Barang yang dijual hendaknya memiliki harga sesuai dengan kualitas yang diberikan.
3. Laba Kotor
Hasil semua laba dari penjualan. Belum dikurangi beban apapun. Pengurangan dilakukan setelah mengetahui biaya-biaya lain.
4. Biaya Operasional
Biaya untuk melakukan produksi barang yang akan dibuat. Baik bahan, tempat ataupun biaya mesin dan peralatan yang digunakan.
5. Laba Kotor Operasional
Laba kotor operasional mirp dengan laba kotor perusahaan. Laba kotor di sini belum dipotong biaya lain-lainnya.
6. Penyusutan (Depresiasi)
Aset berupa mesin tentu mengalami penyusutan. Karena semakin lama, mesin membutuhkan peremajaan.
7. Pendapatan Bersih Operasi
Pendapatan bersih merupakan pendapatan yang didapat dari pendapatan kotor dikurangi oleh beberapa beban. Seperti, gaji, operasional, ataupun belanja barang.
8. Pendapatan Lainnya
Pendapatan dari beberapa sumber selain di atas.
Biaya Bunga dan Pajak
Perusahaan harus memperhatikan komponen laporan keuangan berupa bunga dan pajak yang harus dibayar setiap harinya. Berikut beberapa ulasan mengenai bunga dan pajak:
1. Bunga
Bunga merupakan penambahan nilai pada pinjaman yang dimiliki. Baik pinjaman dengan perusahaan lain ataupun pinjaman dengan bank tertentu.
2. Pajak
Pajak merupakan presentase yang harus dibayar dari pendapatan perusahaan. Pajak sudah diatur sesuai dengan UUD yang berlaku.
3. Laba Sebelum Bunga
Laba belum bisa dikatakan bersih jika belum dikurangi oleh bunga dan pajak. Semakin besar bunga dan pajak, bisa memperkecil pendapatan perusahaan.
4. Laba Sesudah Bunga Pajak
Setelah mengetahui besar bunga dan pajak. Maka akan mengetahui berapa keuntungan bersih perusahaan. Caranya tinggal mengurangi saja. Pendapatan bersih sebelum pajak dengan pajak dan bunga yang harus dibayarkan.
5. Laba per Lembar Saham
Saham merupakan modal utama perusahaan. Setiap lembar saham tentu memiliki nominal tertentu. Harga saham sebanding dengan keadaan perusahaan. Semakin besar, saham juga semakin mahal.
Menyusun laporan keuangan sebetulnya tidak sulit. Namun, penempatan komponen laporan keuangan harus tepat. Dengan begitu, setiap transaksi akan mudah di cermati. Selain dapat memantau kinerja perusahaan, juga bisa untuk introspeksi agar lebih baik kedepannya.