Mengenal Bentuk Laporan Keuangan Sederhana

By | 27 September 2019

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Jasa

akuntanmuslim.com/jasa/

Fitur Lengkap | Mudah Digunakan | Laporan Otomatis

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Dagang

akuntanmuslim.com/dagang/

Siap Pakai | Laporan Otomatis | Bisa Dikustom Sendiri

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Manufaktur

akuntanmuslim.com/manufaktur/

Fitur Komplit | Bisa Banyak User | 1x Bayar

Saat melakukan bisnis, tentu harus membuat laporan keuangan setiap harinya. Laporan ini mempunyai bentuk yang beragam. Anda dapat memilih bentuk laporan keuangan yang sekiranya cocok dengan model bisnis masing-masing. Sehingga, pembukuan transaksi bisa lebih transparan.

Bentuk Skontro (Rekening)

Bentuk Laporan Keuangan

Bentuk Laporan Keuangan

Untuk membuat laporan keuangan dengan bentuk rekening. Laporan harus dibagi menjadi dua bagian. Pada bagian kanan merupakan bahgian pasiva, sedangkan kiri untuk bagian aktiva. Pasiva merupakan kewajiban modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

Isi dari laporan ini antara lain kas, bank, perlengkapan, admin dan lain sebagainya. Sedangkan aktiva. Memberikan keterangan laporan uang keluar pada perusahaan. Baik gaji, hutang ataupun biaya sewa. Contoh bentuk laporan keuangan bulanan toko Amanah.

Toko Amanah

Laporan Keuangan

Periode Agsutus 2019

Aktiva

Aktiva lancar

Kas                                    : Rp. 5.000.000,-

Bank                                  : Rp. 15.000.000,-

Perlengkapan ansuransi   : Rp. 2.000.000,-

Total aktiva lancar                        : Rp. 22.000.000,-

Aktiva tatap

Perlatan                             : Rp. 20.000.000,-

Akumulasi peralatan          : Rp. 4.000.000,-

Total aktiva tetap                          : Rp. 16.000.000,-

Total semua aktiva                       : Rp. 38.000.000,-

Pasiva

Hutang

Hutang usaha  : Rp. 3.000.000,-

Hutang gaji      : Rp. 500.000,-

Total hutang usaha                      : Rp. 3.500.000,-

Modal               : Rp. 30.000.0000,-

Total modal                                  : Rp. 30.000.000,-

 

 

 

Total hutang + modal                   : Rp. 33.500.000,-

Bentuk Stafel (Laporan)

Hampir mirip dengan rekening. Bedanya terdapat pada penampilan bentuk laporan. Untuk bentuk ini tidak dibedakan menjadi dua kolom. Terdapat satu kolom dengan beberapa keterangan, baik kas masuk ataupun pengeluaran.

Berikut contoh bentuk laporan keuangan sederhana dari bengkel Amanah.

Bengkel Amanah

Laporan Keuangan

Periode Agustus 2019

 

Aktiva

Aktiva lancar

Kas : 500.000

Piutang usaha

Perlengakpan service

Ansuransi

Jumlah aktiva lancar

Aktiva tetap

Peralatan

Penyusutan peralatan

Jumlah aktiva tetap

Jumlah aktiva

Kewajiban

Utang usaha

Utang gaji

Jumlah

Modal

Modal utama

Kewajiban dan modal

 

Total semua

 

 

1.000.000

750.000

200.000

200.0000

2.150.000

 

1.500.000

300.000

1.800.000

3.950.000

 

500.000

500.000

1.000.000

 

1.000.000

2.000.000

5.950.000

Baca Juga:

Unsur Dalam Laporan

Dalam membuat bentuk laporan keuangan, tentu harus memperhatikan unsur dari laporan tersebut. Dengan begitu, laporan akan terlihat lebih bagus dan baik. Satu bagian saja tidak ada, laporan yang Anda buat akan rancu. Berikut beberapa unsur-unsurnya.

1. Aset

Aset dalam dalam laporan terbagi dalam 5 jenis, setiap jenis memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Berikut beberapa ulasan tantang aset.

Aset Lancar. Merupakan sember pendanaan yang didapat dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Untuk memperolehnya bisa didapatkan dari berbagai sumber. Misalnya saja, bentuk laporan keuangan bank, surat tanah, ataupun pembayaran dimuka.

Investasi Jangka Panjang. Aset dari penanaman modal yang didapat dari berbagai macam sumber. Salah satunya adalah pemberian investor berapapun jumlahnya. Seperti, investasi saham ataupun investasi obligasi.

Aset Tetap. Aset yang tidak berubah wujud. Namun, harga jual bisa berubah. Tergantung kondisi masing-masing. Aset ini tidak untuk diperjual belikan. Misalnya saja, gedung, mesin cetak, tanah atau kendaraan bermotor.

Aset Tidak Berwujud. Biasanya perusahaan menggunakan aset ini untuk kepentingan lainnya. seperti memberi manfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang. Misalnya kontrak kerja dengan uang pembayaran dimuka.

Aset Lain-lain. Contoh dari aset ini adalah piutang direksi serta beban yang ditangguhkan oleh perusahaan lain.

2. Kewajiban

Kewajiban dibagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya:

Kewajiban Lancar. kewajiban yang harus dibayar dalam jangka pendek. Baik mingguan ataupun bulanan. Kebanyakan kewajiban ini harus dilunasi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Berikut beberapa contohnya, hutang dagang, hutang gaji dan hutang biaya ataupun pajak.

Kewajiban Jangka Panjang. Kewajiban ini merupakan kebalikan dari kewajiban lancar. Kebanyakan pembayaran dilakukan dalam kurun waktu lebih dari satu tahun. Baik dengan perusahaan lain ataupun instansi lainnya. Misalnya saja hutang bank atau hutang obligasi.

3. Ekuitas

Ekuitas terdiri dari dua bagian, yaitu:

Ekuitas yang berasal dari setoran pemilik. Orang yang menanam saham pada perusahaan secara langsung memiliki beberapa bagian dari perusahaan tersebut. Penanaman modal tersebut merupakan contoh dari ekuitas dari pemilik.

Ekuitas yang berasal dari hasil operasi. Laba yang didapat tidak masuk kedalam perusahaan namun masih dalam keadaan ditahan. Pembagian laba mengunggu hasil rekapan bentuk laporan keuangan dalam jangka waktu tertentu.

Menyusun Laporan Keuangan

Saat melakukan penyusunan laporan keuangan, tentu harus memperhatikan cara yang tepat. Sehingga akan mendapatkan laporan yang akurat sesuai dengan hasil yang diinginkan. Berikut cara untuk membuat laporan yang baik:

1. Single Step

Cara ini merupakan cara yang sederhana dan terbilang lebih simpel. Karena hanya dengan mengelompokkan biaya masuk dikurangi biaya keluar akan menghasilkan laba dari perusahaan yang telah dijalankan.

Untuk langkah menyusun laporan ini, Anda bisa mengelompokan seluruh akun pendapatan. Setelah itu, kumpulkan semua biaya pengeluaran. Kurangi pendapatan dengan biaya pengeluaran. Dengan begitu akan mendapatkan laporan apakah perusahaan mengalami laba atau rugi.

2. Multiple Step

Untuk menggunakan tahapan ini, Anda diharuskan untuk membuat beberapa tahapan yang benar. Hal ini berkaitan dengan pembukuan yang akan dilakukan. Semakin detail bentuk laporan keuangan, semakin jelas pula hasilnya.

  • Laba Kotor. Untuk mencarinya gunakanlah besar pendapatan kemudian dikurangi dengan hpp (harga pokok penjualan).
  • Laba/ Rugi Bersih. kurangi laba kotor di atas dengan biaya-biaya operasi perusahaan atau jasa.

Jika ada pajak, maka laporan akan sedikit berbeda, berikut ulasannya:

  • Laba Kotor. Pendapatan perusahaan dikurangi dengan hpp (harga pokok penjualan).
  • Laba/rugi setelah pajak. Kurangilah laba kotor dengan pajak yang wajib dibayarkan.
  • Laba/rugi bersih. Kurangi laba/rugi setelah pajak dengan biaya-biaya operasi.

Jika terdapat biaya tambahan lainnya, tinggal dihubungkan saja dengan bentuk laporan keuangan perusahaan. Kebanyakan biaya tambahan tersebut biasanya berupa pengeluaran yang tidak terduga.

Hal Apa Saja Yang Harus Diperhatikan saat Membuat Laporan Keuangan?

Membuat laporan keuangan tantu harus memikirkan hal apa saja yang terdapat di dalamnya. berikut beberapa isi laporan keuangan yang harus ditulis:

  1. Di awal periode, jangan membagi saldo perusahaan.
  2. Penambahan laba bersih harus jelas sembernya.
  3. Jika ada kesalahan lakukan koreksi dengan teliti.
  4. Jangan menambah dan mengurangi nominal.
  5. Tulis pengeluaran dengan benar.
  6. Jangan lupa masukkan nilai pajak.

Pengelompokan Kas saat Membuat Laporan Keuangan

Beberapa jenis kas harus dipahami saat membuat laporan keuangan. Berikut ulasannya:

Pertama adalah pengelompokan penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari berbagai investasi. Baik investor baru ataupun inverstor yang menambah jumlah sahamnya. Kas dari investor harus beri nama sendiri dengan begitu, lebih mudah dalam perekapan.

Kedua. Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari pembelanjaan. Pembelanjaan di sini mempunyai maksud kegiatan jual beli. Kegiatan ini mengakibatkan perusahaan mendapatkan beberapa keuntungan atau bahkan kerugian.

Ketiga. Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari usaha. Usaha dalam artian menawarkan produk dan menjualnya kepada konsumen demi meraup keuntungan yang maksimal.

Sebelum Anda membuat bentuk laporan keuangan harus memperhatikan kegunaan dari laporan tersebut. Baik bentuk sederhana ataupun bentuk kecil. Baik perusaaan besar atau kecil. Sehingga, bisa memantau lebih jeli tentang penghasilan perusahaan.

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Jasa

akuntanmuslim.com/jasa/

Fitur Lengkap | Mudah Digunakan | Laporan Otomatis

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Dagang

akuntanmuslim.com/dagang/

Siap Pakai | Laporan Otomatis | Bisa Dikustom Sendiri

 

Aplikasi Akuntansi Perusahaan Manufaktur

akuntanmuslim.com/manufaktur/

Fitur Komplit | Bisa Banyak User | 1x Bayar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *