Variabel independen dan dependen merupakan bagian tidak terpisahkan dari variabel penelitian. Sebab itulah, untuk dapat memahami teknis penerapan dari kedua variabel tersebut, maka harus mempelajari dari titik terdasar konsep tersebut. Termasuk di dalamnya pengertian variabel, deskripsi variabel penelitian, macam-macamnya, berikut fungsi dari pengaplikasian variabel secara luas.
Pengertian Variabel
Secara sederhana, pengertian dari variabel adalah objek atau variasi dari sebuah proses penelitian. Sebuah variabel merupakan dasar yang akan menentukan hasil akhir dari laporan pengamatan yang akan disusun setelah periode pengamatan selesai. Variabel sendiri memiliki sifat yang berbeda-beda, tergantung pada posisinya dalam penelitian yang dilakukan.
Definisi Variabel Penelitian Menurut Para Ahli
Variabel penelitian diartikan oleh para ahli sebagai berikut :
Kerlinger
Definisi dari variabel adalah bilangan atau nilai yang diletakkan pada sebuah lambang. Sedangkan variabel penelitian merupakan sifat dasar atau konstruksi untuk dipelajari di mana kemudian menghasilkan nilai yang variatif.
Sugiyono
Variabel penelitian adalah objek apa pun yang dipilih oleh si peneliti untuk dipelajari. Dari sana akan didapatkan informasi serta kesimpulan yang bersifat akurat.
Freddy Rangkuti
Deskripsi variabel penelitian adalah sebuah konsep yang memiliki nilai bervariasi. Terdapat empat skala tingkatan pada variasi nilai tersebut, yaitu : nominal, ordinal, rasio, dan internal.
Robby Pearson
Pengertian variabel penelitian yaitu keseluruhan karakteristik yang dapat diukur dan berubah menyesuaikan intensitas atau keleluasaan objek, dapat pula mencakup keduanya.
Jenis-Jenis dalam Variabel Penelitian
Secara teknis, variabel penelitian terbagi menjadi tiga kategori :
-
Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Ini adalah dua macam variabel yang telah disinggung sedikit di atas, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).
-
Variabel Aktif dan Variabel Atribut
Pengertian dari variabel aktif merupakan variabel yang bersifat bebas dan dapat dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Sedangkan variabel atribut adalah variabel yang terlanjut melekat pada objek penelitian sehingga sifatnya tidak dapat diubah-ubah atau dimanipulasi.
-
Variabel Kontinu dan Variabel Kategori
Definisi variabel kontinu adalah sekumpulan harga yang tercakup dalam skala tertentu yang memiliki sifat mencerminkan sebuah peringkat. Sementara, variabel kategori merupakan jenis pengukuran di mana disebut sebagai pengukuran nominal.
Mengeksplorasi Pengertian Variabel Dependent dan Independent
Menurut etimologi bahasa, variabel independen memiliki awalan (in) yang berarti bebas atau dapat berdiri sendiri, sedangkan variabel dependen diawali dengan kata (de) di mana memiliki artian terikat atau bergantung. Kedua variabel ini merupakan bagian dari variabel penelitian dan memiliki ikatan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.
Lebih jauh, independent variable adalah variabel bebas yang memiliki pengaruh terhadap variabel lain, dalam hal ini khususnya variabel dependen. Variabel yang satu ini disebut juga sebagai stimulus, prediktor, dan antecedent. Secara garis besar berarti sebuah variasi menjadi penyebab munculnya variabel terikat. Variabel ini biasanya dilambangkan dengan X.
Sedangkan dependent variable merupakan bentuk terikat dari variabel independen. Sebutan lain untuk variabel ini adalah output, kriteria, dan konsekuen. Namun, jika Anda berpikir bahwa variabel terikat merupakan variasi yang dimanipulasi, pemikiran tersebut tidaklah benar. Sebab, variasi dependen hanya sebagai objek pengamatan sebagai pengembangan dari objek penelitian independen. Lambangnya adalah Y.
Contoh Penerapan Variabel Dependen & Independen dalam Variabel Penelitian
Contoh studi kasus yang memerlukan pengaplikasian variabel dependen serta variabel independen sangat banyak. Kasus pertama misalnya, penguji tengah melakukan penelitian di bidang pendidikan. Lokasi yang dipilih adalah sebuah sekolah. Variabel bebas atau independen dari penelitian tersebut adalah peserta didik sedangkan variabel dependennya meliputi kakarteristik objek bersangkutan. Simak tabel berikut :
Variabel Penelitian | Variabel Independen | Variabel Dependen |
Pendidikan | Peserta Didik | – Kecerdasan siswa.
– Keterampilan atau bakat yang dimiliki pelajar di luar bidang akademik. – Cara berperilaku anak didik terhadap orang lain. – Kemampuan komunikasi peserta didik. – Prestasi akademik dan non-akademik anak. – Metode peningkatan nilai akademik dan ketrampilan non akademik anak didik. |
Contoh kasus kedua dalam penerapan variabel bebas dan variabel dependen adalah riset yang dilakukan di bidang kesehatan. Variabel independen yang ditetapkan peneliti adalah risiko merokok dan variabel terikatnya berupa penyakit-penyakit yang membayangi perokok.
Variabel Penelitian | Variabel Bebas | Variabel Terikat |
Kesehatan | Risiko merokok | – Kanker paru-paru.
– Impotensi. – Penyakit jantung. – Stroke. – Kerusakan pembuluh darah. – Keguguran janin. – Kematian. |
Kedua variabel tersebut juga dapat diaplikasikan dalam penelitian bidang politik yang saat ini tengah menjadi topik perbincangan hangat di masyarakat.
Variabel Penelitian | Variabel Prediktor | Variabel Kriteria |
Politik | Pemilihan Umum Presiden | – Prosentase pemilih aktif.
– Kecondongan politik generasi milenial. – Metode kampanye para kandidat yang akan berlaga. – Dampak positif dan negatif pemilu presiden. – Cara mengatasi efek negatif pasca pemilihan presiden. |
Contoh terakhir dalam penerapan kedua variabel, independen dan dependen, adalah pada bidang bisnis. Penelitian dalam sektor ini biasanya dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Variabel penelitian yang disebutkan adalah bisnis, strategi pasar menjadi variabel indepen yang dipilih, di mana kemudian dikembangkan menjadi variabel dependen.
Variabel Penelitian | Antecedent | Konsekuen |
Bisnis | Strategi Pasar | – Karakteristik wilayah pasar yang ditargetkan, melingkupi budaya dan adat istiadat termasuk pantangannya.
– Selera masyarakat sekitar. – Kemampuan ekonomi calon konsumen. – Penentuan harga jual yang terjangkau untuk pasar terkait. – Metode antisipasi kerugian atau kegagalan pada pasar. |
Tujuan Pengaplikasian Dependent Variable dan Independent Variable
Melalui contoh penerapan variabel stimulus dan variabel output dalam variabel penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian keduanya memiliki tujuan sebagai berikut :
- Memahami sebuah studi kasus atau penelitian secara menyeluruh, tidak hanya mendapatkan pandangan sekilas atau secara kasar.
- Penguji dan subjek lain yang mempelajari hasil penelitian dapat mengetahui masalah-masalah dari sebuah objek penelitian secara rinci.
- Pemahaman akan masalah-masalah yang dijabarkan dalam variabel dependen kemudian dapat dimanfaatkan untuk menyusun solusi permasalahan berdasarkan tujuan dilakukannya riset.
- Penarikan kesimpulan penelitian menjadi lebih mudah karena objek penelitian dikembangkan untuk dapat ditelaah secara mendalam.
- Akurasi dari data-data penelitian yang ditampilkan lebih tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga:
- Pengertian Anggaran, Fungsi, Tujuan Serta Proses Penyusunannya
- Definisi Akad Tijarah Dan Berbagai Pengelompokannya
- 10 Definisi Aset Menurut Para Ahli Dan Institusi Secara Lengkap
Fungsi Variabel Bebas dan Terikat dalam Variabel Penelitan
Banyak yang tidak memahami bahwa tujuan dan fungsi merupakan dua hal yang berbeda. Fungsi adalah kegunaan dari suatu objek, sedangkan tujuan adalah hal yang ingin diraih atau dicapai dari objek tersebut. Fungsi dari variabel bebas dan terikat sebagai komponen dalam variabel penelitian sendiri antara lain :
- Untuk persiapan alat dan bahan yang tepat dalam penelitian atau studi kasus. Sehingga penguji tidak perlu menyiapkan item yang tidak diperlukan.
- Sebagai persiapan metode analisa yang akan diterapkan dalam riset yang dilakukan. Dengan mengetahui variabel bebas dan terikat yang akan dipilih, maka penguji pun dapat memilih metode analisis yang tepat untuk keperluan penarikan kesimpulan secara akurat.
- Menjadi standar validasi hipotesa yang digunakan karena setiap pengembangan dari variabel dependen akan berkorelasi langsung dengan hipotesis penguji. Semakin kuat korelasinya, maka semakin valid pula hipotesa yang diterapkan.
Karakteristik Penerapan Variabel yang Baik
Penerapan variabel dependen dan independen tampak sederhana sehingga para penguji terkadang menyepelekan hingga melakukan pengaplikasian secara tidak tepat. Terdapat kaidah atau karakteristik untuk penerapan variabel yang baik dalam riset atau penelitian yang dilangsungkan. Kriteria-kriteria tersebut yaitu :
Relevansi
Dalam sebuah penelitian, salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah mendapatkan sebuah hasil yang akurat. Sebab itu, dibutuhkan relevansi atau keterkaitan antara objek penelitian dengan variabelnya. Termasuk di dalamnya adalah relevansi dengan variasi independent dan dependent. Tingkat relevansi tersebut juga harus cukup tinggi, tidak sekadar berada dalam satu areal pembahasan.
Dapat Diukur dan Diamati
Variabel yang baik, termasuk bebas maupun terikat, harus memiliki karakteristik yang mudah diamati serta diukur. Dengan kata lain, pemilihan variabel yang tidak memiliki kedua kualitas tersebut merupakan kesalahan fatal. Bila hal seperti demikian terjadi, maka keseluruhan hasil penelitian dapat dinyatakan null atau tidak valid akibat tidak memenuhi standar.
Dapat Dipertanggungjawabkan
Variabel yang baik harus memenuhi standar pertanggungjawaban, di mana variasinya dapat diidentifikasi, didefinisikan, dan diklasifikasikan secara tepat oleh penguji. Bila ketiga poin tersebut tidak terpenuhi, berarti variabel dependen dan variabel independen maka akan berpengaruh pada akurasi hasil penelitian atau studi kasus terkait.
Risiko Kesalahan Penerapan Variabel
Dalam pengerjaan sebuah penelitian, riset, atau studi kasus, terkadang penguji hanya mengejar kuantitas dibandingkan kualitas. Kuantitas dalam hal ini adalah jumlah halaman dan cakupan luas materi pembahasan, sedangkan kualitas adalah akurasi dan ketepatan materi terkait tujuan akhir penelitian dilakukan. Tanpa disadari bahwa praktik semacam ini mengandung banyak risiko.
- Kekurangan sebagian atau keseluruhan dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh audiens penelitian. Akibat pembahasan yang kemudian merembet tidak tentu arah, informasi terpenting justru terlewatkan.
- Menimbulkan kebingungan audiens akibat penyerapan informasi yang tidak terkonsentrasi dengan baik.
- Bila variabel diterapkan atau dimanipulasi secara asal-asalan, maka hipotesa yang digunakan pun tidak tepat, sehingga kesimpulan yang diambil memiliki prosentase kesalahan yang tinggi. Dalam beberapa kasus, hal ini berdampak pada kesesatan informasi secara masif sehingga menimbulkan persepsi yang salah pada publik.
- Kesalahan penerapan variabel turut mengubah karakteristik pertanggungjawabannya sehingga separuh atau bahkan seluruh hasil penelitian tidak dapat dibuktikan atau divalidasi ulang.
- Dalam studi kasus yang dilakukan untuk merumuskan masalah dan mencari solusi, bila penerapan variabel tidak tepat, secara otomatis kesimpulan yang diambil pun salah. Sedangkan kesalahan dalam penarikan kesimpulan tentu berpengaruh pada ketidaktepatan perumusan solusi.
- Berisiko menimbulkan kerancuan pola pikir bahkan kekacauan pada masyarakat. Terutama bila penelitian yang dilakukan mengambil topik pembahasan yang sensitif seperti SARA.
Karenanya, penguji harus benar-benar berhati-hati dalam setiap tahap ketika melakukan riset maupun studi kasus. Mulai dari tahap persiapan, perumusan, hingga penarikan kesimpulan.
Dapat disimpulkan bahwa kedua variabel, bebas dan terikat, merupakan variasi yang memiliki cakupan luas dalam berbagai cabang penelitian. Perekonomian, keuangan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Melalui penerapan variabel dependen dan independen yang tepat, studi kasus dalam mempelajari bidang-bidang tersebut pun menjadi lebih mudah dengan hasil akurat dan solusi permasalahan yang tepat.