Liabilitas adalah sebuah cara bagi perusahaan untuk mendapatkan aset atau modal tambahan. Ini adalah cara lain untuk mendapatkan uang atau modal selain menjual saham. Liabilitas memiliki arti yang cukup besar bagi keberlanjutan sebuah perusahaan, namun juga merupakan sebuah kewajiban bagi pihak perusahaan untuk melunasinya. Untuk memahami lebih lanjut mengenali liabilitas, berikut adalah beberapa penjelasan mengenai liabilitas, karakter hingga bagaimana penerapan liabilitas.
Maksud Liabiliti
Menurut PSAK, liabilitas atau liabilities adalah sebuah kewajiban yang terjadi karena adanya peristiwa masa lalu. Jadi sebenarnya, liabilitas ini sama dengan hutang. Ini sejalan dengan pendapat Fahmi, bahwa liabilitas adalah hutang (Fahmi, 2013).
Hutang ini bisa berbentuk uang, barang atau jasa tergantung kesepakatan yang dilakukan. Kemudian, apa yang dimaksud dengan peristiwa masa lalu? Peristiwa ini merupakan titik dimana seseorang melakukan hutang, pinjaman, atau kredit.
Misalnya ketika seorang pimpinan perusahaan menyetujui pembelian barang dari perusahaan lain untuk menyuplai kebutuhan kantor, namun belum dibayar lunas. Atau ketika seorang pemilik bisnis mendapatkan uang muka dari pembeli, dimana barang yang dijanjikan belum jadi atau masih dalam proses pembuatan.
Hingga barang tersebut selesai dibuat dan diberikan kepada pembeli, maka dalam jangka waktu itulah hutang dikenakan pada si pemilik bisnis. Misalnya seorang penjahit konveksi yang mendapatkan pesanan sebanyak 1000 kaos, kemudian pemesan membayar uang muka yaitu sebesar 40% harga jual.
Maka ini berarti pemilik konveksi berhutang kepada pemesan 1000 kaos. Ketika 1000 kaos tersebut selesai dibuat, barulah kewajiban atau liabilitas penjahit konveksi terbayar dan mengakibatkan si pemesan harus membayar sisa uang yang dijanjikan.
Baca Juga:
- Snowball Sampling Adalah? Definisi, Penerapan, Kekurangan dan Kelebihan
- Mempelajari Permasalahan Ekonomi Mikro dan Solusinya
- Definisi Skala Interval, Karakteristik Beserta Contohnya
Karakteristik Liabilitas
Liabilitas memiliki karakteristik khusus yang kemudian membuatnya dinilai lebih menguntungkan bagi perusahaan. Jadi penggunaan liabiliti maksud lainnya selain untuk menambah modal juga bisa bertujuan untuk membuat konsumen lebih mempercayai perusahaan.
1. Memiliki Bunga, Namun Dinilai Lebih Menguntungkan
Bunga dalam pinjaman memang terlihat merugikan bagi peminjam. Sebab seorang peminjam harus membayar beberapa persen lebih besar dari jumlah yang dipinjam. Namun, bagi investor, bunga liabilitas lebih menguntungkan daripada saham perusahaan yang dibeli.
Besarnya bunga mengikuti bunga pasar, sedangkan jika saham dibeli oleh pihak lain maka keuntungan perusahaan harus dibagi sesuai besar saham yang dibeli. Efek positifnya, liabilitas akan mengenakan bunga yang stabil. Sehingga pengeluaran perusahaan untuk membayar bunga saat perusahaan sedang untung akan terasa sangat ringan.
Efek negatifnya, bunga ini mengikat. Sehingga dalam kondisi apapun, jika liabilitas belum dibayarkan perusahaan harus menanggung bunga ini. Kasus ini hampir sama dengan saat seseorang membeli mobil atau motor secara kredit.
Setiap bulan ia harus mengangsur uang pinjaman pokok ditambah dengan bunga per bulan. Jumlah akhir pembayarannya bisa jauh lebih besar dari jumlah pinjaman awal sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan.
Sedangkan bagi investor, memberikan liabilitas berarti ia mendapatkan pemasukan yang tetap setiap bulannya. Meski jika perusahaan untung besar ia tidak mendapatkan bayaran lebih, namun liabilitas ini sama dengan berinvestasi dengan pemasukan bulanan yang cukup menggiurkan.
2. Terkait dengan Peristiwa atau Kejadian di Masa Lalu
Pembayaran liabilitas bisa berupa uang, barang, dan jasa sesuai dengan yang sudah disepakati sebelumnya. Menurut departemen akuntansi FE Universitas Indonesia, ada beberapa kewajiban hukum yang bisa didasarkan sebagai landasan terjadinya liabilitas.
Yaitu, sebuah kontrak (secara eksplisit atau implisit), peraturan perundang-undangan, serta pelaksanaan produk hukum. Misalnya, ada peraturan pemerintah yang mengatur bahwa semua tambang yang dibuat ketika sebuah perusahaan akan mengambil sumber daya alam tertentu harus ditutup kembali. Peraturan ini bersifat mengikat dan harus dilakukan sebesar apapun biayanya.
Jika tambang tidak ditutup, maka perusahaan melakukan pelanggaran terhadap undang-undang atau peraturan pemerintah dan bisa diproses di jalur hukum. Ini merupakan salah satu contoh adanya liabilitas yang disebabkan kewajiban terhadap hukum yang berlaku.
3. Bisa Benar-benar Terjadi dan Tidak
Bagaimana hutang bisa terjadi atau tidak? Liabilitas sejatinya adalah hutang yang merupakan janji dari perusahaan baik kepada investor maupun konsumen. Garansi, adalah salah satu contoh hutang yang belum tentu harus dibayarkan.
Ini disebabkan tidak semua benda yang dibeli konsumen rusak dan harus dilakukan servis atau penggantian sebagai bentuk garansi atau jaminan. Misalnya ketika membeli TV. Perusahaan memberi garansi selama 1 tahun, ini berarti perusahaan menjamin beberapa hal selama satu tahun.
Jaminan ini, menyebabkan adanya arus modal keluar kepada konsumen. Namun, jika dalam 1 tahun TV tidak rusak maka perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar servis TV.
Jenis Liabilitas
Liabilitas, dibagi menjadi dua yaitu liabilitas jangka pendek dan jangka panjang. Untuk memahami makna liabilitas berdasarkan jangka waktu tersebut, berikut adalah penjelasan lebih lanjut.
1. Liabilitas Jangka Pendek
Menurut PSAK, arti liabilitas jangka pendek adalah ketika hutang diharapkan akan dibayar dalam kurun waktu 1 tahun. Ada beberapa jenis hutang yang termasuk dalam liabilitas jangka pendek. Misalnya utang usaha, uang muka pelanggan, wesel bayar, utang bank jangka pendek dan lain sebagainya.
2. Liabilitas Jangka Panjang
Menurut Baridwan (2000), liabilitas jangka panjang adalah kewajiban atau hutang yang memiliki tenggat waktu pembayaran lebih dari 1 tahun. Biasanya, pemberi liabilitas jangka panjang adalah pihak lembaga keuangan.
Untuk dapat mengajukan liabilitas jangka panjang ada beberapa hal yang harus ditepati oleh peminjam. Misalnya harus melaporkan kemajuan perusahaannya berupa laporan keuangan, harus mampu memelihara benda-benda yang merupakan aset perusahaan.
Kemudian, wajib membayar pajak dan selalu melakukan pencatatan akuntansi. Contoh dari hutang atau liabilitas jangka panjang adalah hutang hipotik, yang menggunakan jaminan benda tidak bergerak seperti sertifikat tanah, rumah, dan lain sebagainya. Atau hutang obligasi yang memungkinkan sebuah perusahaan mendapat dana hingga miliaran rupiah dari sebuah surat berharga,
Pemilihan kedua jenis liabilitas, disesuaikan pada kebutuhan dan kemampuan perusahaan untuk membayar. Perhitungan dalam akuntansi perusahaan sangat dibutuhkan sebelum memutuskan pemilihan kedua jenis liabilitas.
Ini disebabkan karena liabilitas dapat menyangkut kemampuan membayar dan jumlah uang atau modal yang digunakan oleh perusahaan. Seorang akuntan harus jeli dalam melihat kesempatan dan keuntungan terbesar bagi perusahaan, dari setiap keputusan yang diambil terkait hutang.
Contoh Penerapan Liabilitas
Contoh dari penerapan liabilitas jangka pendek misalnya terjadi pada utang dagang. Ketika seorang pedagang membeli barang dari supplier namun belum membayar penuh maka ini disebut utang dagang. Sedangkan supplier, menjanjikan jika hutang bisa dibayar sebelum 10 hari maka akan ada potongan pembayaran. Namun jika lebih dari 10 hari maka harga tetap.
Misalnya pedagang S membeli buku tulis sebanyak 1000 buah dengan nominal 3.000.000 rupiah tanggal 1 Maret 2019. Kemudian supplier menjanjikan bahwa jika pedagang S bisa membayar sebelum 10 hari maka jumlah tagihan dikurangi 2%. Perhitungannya, jika si S membayar tanggal 10 Maret 2019 maka ia hanya wajib membayar sebesar 2.940.000 rupiah.
Pengertian, karakter dan jenis liabilitas seperti yang telah dijabarkan dalam paragraf sebelumnya dapat memberikan gambaran bahwa modal perusahaan tidak hanya berasal dari uang yang dimiliki sebelum perusahaan beroperasi. Inilah yang mengeluarkan anggapan bahwa berusaha mandiri atau membuka usaha baru tidak harus punya modal.
Sebab, modal sebenarnya bisa ditambah seiring berjalannya waktu dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan liabilitas ini. Pastikan untuk berkonsultasi dengan akuntan yang memahami syarat, kewajiban dan keuntungan dari tiap jenis liabilitas agar pengambilan keputusan sesuai dengan keadaan perusahaan.