Bagi pihak manajemen ataupun investor, laporan laba rugi perusahaan manufaktur dan laporan keuangan perusahaan manufaktur menjadi sarana yang penting untuk menilai kinerja dari suatu perusahaan. Laporan keuangan setiap jenis perusahaan berbeda-beda. Contohnya seperti pada perusahaan dagang serta perusahaan manufaktur.
Perbedaan antara laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dagang dengan perusahaan manufaktur adalah pada laporan laba ruginya. Perbedaan lainnya terletak pada perhitungan HPP atau Harga Pokok Penjualannya. Perbedaan terjadi karena kedua perusahaan tersebut memiliki proses dan aktivitas yang berbeda.
Penjelasan Mengenai Laporan Keuangan
Di dalam menjalankan sebuah perusahaan atau bisnis, hal yang perlu diperhatikan tidak hanya mengenai masalah untung dan rugi saja. Namun, Anda sebagai pemilik perusahaan atau pihak yang bertanggung jawab terhadap manajemen suatu perusahaan harus mampu mengawasi, menjalankan serta melakukan evaluasi terhadap semua kebijakan di suatu perusahaan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu melalui laporan keuangan. Pihak manajemen bisa menganalisa serta mengambil keputusan secara tepat dengan adanya laporan keuangan yang baik. Pembuatan laporan tidak boleh sembarangan. Ada aturan-aturannya.
Pengertian laporan keuangan yaitu hasil akhir proses akuntansi yang berupa laporan laba dan rugi beserta neraca. Pembuatan laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan berbagai macam informasi keuangan suatu perusahaan untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang lengkap secara umum berisi mengenai catatan atas laporan keuangan, laporan arus kas, laporan laba rugi, neraca serta laporan perubahan modal. Pada perusahaan manufaktur memiliki tambahan laporan lainnya yaitu harga pokok produksi.
Perhitungan HPP Pada Laporan Laba Rugi Sebuah Perusahaan Dagang
Nantinya perusahaan ini akan membeli stock barang, lalu menjualnya lagi kepada para konsumen langsung. Penghitungan HPP-nya yaitu dengan cara menambahkan jumlah persediaan pada awal periode dengan jumlah dari pembelian stock dalam kurun waktu satu periode.
Kemudian kurangkan jumlah stock dengan stock akhir hasil stock opname suatu perusahaan di akhir periode. Dengan ini jumlah HPP pada kurun waktu satu periode akan diketahui. Nilai HPP nantinya akan dipakai untuk mengetahui besarnya nilai laba kotor.
Perhitungan HPP Pada Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Jenis perusahaan manufaktur memecah biaya persediaan menjadi tiga kategori. Kategori yang dimaksud yaitu biaya bahan baku, pengolahan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi. Jadi, persediaan barang jadi yang tersedia dan persediaan akhir harus dihitung oleh suatu perusahaan. Biaya tenaga kerja langsung serta overhead pabrik juga dihitung oleh perusahaan manufaktur dalam perhitungan HPP-nya.
Perbedaan Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Dengan Manufaktur
Perbedaan laporan laba rugi perusahaan dagang dengan manufaktur selain dari penghitungan HPP-nya adalah terletak pada ada dan tidaknya biaya angkut pembelian. Biaya angkut pembelian tidak ada pada laporan laba rugi perusahaan manufaktur & laporan keuangan perusahaan manufaktur. Harga pokok produksi merupakan nama biaya pada perusahaan manufaktur.
Sedangkan namanya pada perusahaan dagang adalah harga pokok penjualan. Perbedaan yang ada berdampak pada sistem akuntansi yang nantinya dipakai. Sistem akuntansi yang dipakai pada setiap jenis perusahaan tidak sama. Hal ini menyesuaikan dengan setiap perusahaan yang bersangkutan.
Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Laporan laba rugi perusahaan manufaktur & laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan perusahaan lainnya. Minimal harus memiliki neraca serta laporan laba rugi. Isi dari laporan keuangan jenis perusahaan manufaktur berbeda dengan jenis perusahaan dagang. Hal ini karena sifat kegiatan serta akuntansinya berbeda.
Neraca perusahaan manufaktur meliputi aktiva lancar, pasiva lancar, aktiva tetap, aktiva lain-lain, modal serta kewajiban jangka panjang. Aktiva lancar pada neraca perusahaan dagang hanya ada satu persediaan saja yaitu persediaan barang dagang. Sedangkan pada neraca perusahaan manufaktur ada 3 unsur persediaan, yaitu persediaan barang jadi, persediaan bahan dan persediaan barang dalam penyelesaian.
Perbedaan lainnya adalah pada neraca perusahaan manufaktur terdapat aktiva tetap yang tidak dipunyai perusahaan dagang yaitu peralatan pabrik dan akumulasi penyusutan peralatan pabrik, mesin dan akumulasi penyusutan mesin serta bangunan pabrik dan akumulasi penyusutan bangunan pabrik.
Baca Juga:
- 10 Manfaat Laporan Keuangan untuk Keperluan Bisnis
- Tujuan Laporan Keuangan Menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan), Yuk Simak!
- Mengenal Bentuk Laporan Keuangan Sederhana
Bentuk Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Bentuk laporan laba rugi perusahaan manufaktur & laporan keuangan perusahaan manufaktur terdiri dari laporan neraca, laporan harga pokok produksi, laporan perubahan modal serta laporan laba rugi. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
Laporan Harga Pokok Produksi
Pada laporan keuangan perusahaan manufaktur ada satu laporan yang membedakan dengan laporan keuangan jenis perusahaan lainnya yaitu laporan harga pokok produksi. Pihak manajemen pada laporan ini bisa melihat berapa persediaan yang dipakai dalam proses produksi dan jumlah biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam produksi.
Selain itu, juga bisa melihat jumlah biaya yang dipakai. Jadi, laporan ini akan sangat membantu suatu perusahaan ketika akan menentukan besarnya harga nilai pokok produk yang sudah selesai dibuat.
Laporan Neraca
Laporan neraca perusahaan manufaktur sama seperti laporan neraca perusahaan jenis lainnya. Isi dari laporan ini yaitu aktiva yang meliputi seluruh aset lancar serta tidak lancar suatu perusahaan maupun pasiva yang meliputi hutang serta modal perusahaan.
Laporan Laba Rugi
Pada dasarnya laporan laba rugi perusahaan manufaktur & laporan keuangan perusahaan manufaktur pada perusahaan manufaktur sama dengan laporan laba rugi di perusahaan lainnya yaitu mengandung nilai pendapatan, laba atau rugi kotor, biaya atau beban, laba atau rugi operasi serta laba atau rugi bersih.
Laporan Perubahan Modal
Laporan ini pada dasarnya sama saja dengan laporan pada perusahaan jenis lainnya. Isi dari laporan ini yaitu nilai modal awal, pengurangan modal yang terjadi karena prive, pengurangan atau penambahan modal karena rugi atau laba serta nilai modal akhir.
Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Pada dasarnya laporan laba rugi perusahaan manufaktur & laporan keuangan perusahaan manufaktur sejalan dengan laporan laba rugi perusahaan dagang yang mengandung pendapatan dan biaya selama periode tertentu, yaitu meliputi:
- Penjualan.
- Laba kotor penjualan.
- Laba bersih setelah pajak.
- Harga pokok barang yang dijual.
- Beban operasi.
- Pendapatan dan beban lain-lain.
- Laba bersih operasi.
- Laba bersih sebelum pajak.
Perbedaan pokoknya ada pada perhitungan harga pokok dari barang yang dijual. Pada perusahaan manufaktur, bagian persediaan awal barang jadi ditambahkan dengan harga pokok barang yang dihasilkan. Berbeda dengan perusahaan dagang yang ditambahkan dengan pembelian.
Perhitungan harga pokok dari barang yang dihasilkan tidak sesederhana seperti perhitungan harga pokok pembelian. Harga pokok barang yang dihasilkan merupakan biaya produksi yang diperhitungkan terhadap barang jadi yang dihasilkan pada satu periode tertentu.
Ada unsur-unsur penting yang perlu diketahui seperti biaya bahan langsung, dan overhead pabrik serta tenaga langsung. Perlu juga diperhatikan terkait adanya barang dalam penyelesaian pada awal maupun akhir periode tersebut.
Itulah penjelasan mengenai laporan laba rugi perusahaan manufaktur & laporan keuangan perusahaan manufaktur yang bisa Anda jadikan referensi.
Semoga penjelasan tersebut memberikan manfaat. Jika ada yang belum dipahami, Anda bisa bertanya pada kolom komentar di bawah.