Bagi seorang akuntan atau orang-orang yang berkecimpung di dunia akuntansi mengetahui definisi aset adalah hal yang sangat penting. Bahkan banyak juga orang awam yang ingin mengetahui tentang definisi aset ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Banyak teori yang membahas tentang aset mulai dari pengertian, jenis dan siklus secara lengkap.
Definisi Aset Dari Pendapat Para Ahli Dan Institusi
Definisi Aset Menurut Berbagai Pendapat
Pengertian aset banyak diulas dan dibahas pada berbagai sumber dan sangat mudah ditemukan. Banyak para ahli, undang-undang, teori serta asumsi yang membahas terkait apa itu aset secara lengkap dan bisa dijadikan referensi. Berikut ini beberapa definisi aset menurut ahli dan lembaga terkait:
1. Munawir
Pengertian aset menurut Munawir adalah sarana atau sumber daya yang memiliki nilai ekonomis yang mampu menunjang perusahaan dalam harga atau perolehan atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif (Munawir, 2007:30).
Dari pengertian di atas bisa disimpulkan jika sebuah aset adalah sesuatu yang memiliki nilai ekonomis dan bisa dimanfaatkan perusahaan. Memang aset selalu dikaitkan dengan sebuah perusahaan, ini adalah pengertian untuk aset yang dimiliki sebuah perusahaan.
2. Peraturan Pemerintah
Menurut peraturan pemerintahan Nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi Pemerintahan bahwa penilaian aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan aset non current. Jika menurut peraturan pemerintah pengertian aset sangat sederhana hanya membedakan aset ke dalam dua kelompok saja.
3. Hidayat
Jika menurut Hidayat, definisi aset adalah barang atau benda yang bergerak dan juga tidak bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible), dimana keseluruhan hal tersebut mencakup aset atau harta aset dari suatu organisasi, instansi, badan usaha, atau pun perorangan (Hidayat, 2011:4).
Dari pendapat Hidayat di atas bisa disimpulkan bahwa semua barang atau benda yang dimiliki bisa disebut aset. Pemilik aset bisa sebuah organisasi, instansi, badan usaha atau perorangan atau bentuk usaha lainnya.
4. PSAK No 16 Revisi Tahun 2011
Menurut PSAK No.16 yang direvisi pada tahun 2011, aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut.
Memang aset itu bukan dilihat dari bentuknya tapi dari manfaatnya atau nilainya, sehingga semua kekayaan yang dimiliki asal memiliki manfaat bisa disebut aset. Baik yang memiliki wujud secara nyata atau pun tidak tetap bisa disebut aset asalkan mendatangkan manfaat bagi pemiliknya.
Baca Juga:
- Pengertian Perusahaan Perseroan, Terlengkap Hingga Sistem Kepemilikannya
- Perbedaan Saham Biasa Dan Saham Preferen, Pahami Sebelum Investasi
- Sistem Informasi Manajemen – Pengertian, Manfaat dan Tujuannya
5. Siregar
Menurut Siregar (2004: 178), pengertian aset adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang memiliki nilai guna atau ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh suatu badan usaha atau perorangan.
Jika dari pengertian di atas, aset merupakan apapun yang dimiliki seseorang atau perusahaan asalkan memiliki nilai ekonomi atau nilai komersial. Semua hal yang masuk di dalamnya bisa disebut aset oleh pemiliknya.
6. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) definisi aset adalah sumber daya yang mampu memberikan manfaat ekonomi atau sosial yang kuasai atau dimiliki oleh pemerintah dan dapat diukur dalam satuan uang, khususnya sumber keuangan non keuangan. Diperlukan dalam penyediaan layanan kepada masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena beberapa alasan seperti sejarah dan budaya.
7. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Menurut IAI pengertian aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari kejadian yang terjadi pada masa lalu dan mendatangkan manfaat ekonomis di masa depan bagi perusahaan (Siburian, 2004: 2).
Jadi setiap langkah pengambilan keputusan perusahaan di masa kini akan berpengaruh pada masa depan bagi aset perusahaan itu sendiri. Setiap langkah yang diambil perlu dipertimbangkan masak-masak agar bisa menambah aset perusahaan bukan malah menghabiskan aset.
8. Financial Accounting Standards Board (FABS)
Jika FABS menyatakan pengertian aset adalah sebagai manfaat ekonomi masa depan yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/ dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Hal tersebut dinyatakan pada kerangka konseptualnya (SAFAC Nomor 6 paragraf 25)
9. International Financial Reporting Standards (IFRS)
Jika menurut IFRS definisi aset adalah suatu sumber yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu (misalnya menciptakan sendiri atau membeli) dan dari manfaat ekonomis masa depan (arus kas masuk dan aset lain) yang diharapkan.
Memang sebuah aset adalah akibat dari masa lalu dan akan mempengaruhi masa depan pemiliknya. Untuk itulah harus berhati-hati dalam menggunakan aset yang dimiliki baik perseorangan, institusi atau perusahaan agar aset tetap terjaga dengan baik.
10. International Accounting Standards Committee (IASC)
Menurut IASC pengertian aset adalah suatu sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai hasil kejadian masa lalu dimana diharapkan perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan.
Demikianlah definisi aset dari banyak ahli dan berbagai sumber yang relevan untuk dunia akuntansi dan keuangan. Penting sekali mengetahui apa itu aset untuk menjaga aset atau memanfaatkannya untuk kepentingan pemiliknya. Selain mengetahui apa itu aset juga penting mengetahui jenis-jenis aset, agar bisa mengelompokkan dan memanfaatkan aset dengan baik.
Jenis Aset Dan Pengertiannya
Banyak jenis aset yang harus diketahui agar pemilik aset bisa melakukan pengelompokkan dan dapat menggunakannya dengan bijak. Apa saja jenis aset yang bisa diketahui dan apa definisi aset menurut jenisnya, berikut penjelasan singkatnya:
- Aset Lancar (Current Asset). Untuk definisi aset lancar adalah aset yang diharapkan dapat terealisasi dan memberikan manfaat dalam jangka pendek, yaitu sekitar satu tahun. Aset lancar ini bisa berupa investasi jangka pendek, kas, piutang, persediaan, biaya yang harus dibayar dan penghasilan yang masih diterima.
- Aset Tetap (Fixed Asset). Pengertian aset tetap adalah aset yang memiliki wujud dan siap untuk digunakan atau difungsikan dalam operasional perusahaan. Aset tetap tidak dimaksudkan untuk dijual dan memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Sesuatu yang bisa disebut aset tetap meliputi gedung, tanah, investasi jangka panjang.
- Aset Tak Berwujud (Intangible Asset). Sedangkan pengertian aset tak berwujud adalah aset tetap tanpa wujud namun memiliki manfaat dan memberikan hak ekonomi serta hukum bagi pemiliknya. Beberapa hal yang merupakan aset tidak berwujud adalah merk dagang, waralaba, hak cipta, good will dan hak paten.
- Aset Lain (Other): Untuk aset lain adalah aset yang tidak bisa digolongkan ke dalam tiga jenis investasi di atas yaitu aset tetap, lancar dan tidak berwujud. Jika ada aset yang tidak bisa dimasukkan ke dalam 3 jenis aset yang sudah dijelaskan maka bisa termasuk ke dalam jenis aset lain.
Itulah jenis-jenis aset yang perlu diketahui oleh pemilik aset agar bisa mendata aset apa saja yang dimilikinya dan bisa memanfaatkannya. Jika aset dimanfaatkan dengan benar maka bukan tidak mungkin jumlah aset akan terus bertambah banyak dan ini akan sangat menguntungkan.
