Ini Dia Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur, Agar Bisnisnya Makin Maju
Di dalam sebuah perusahaan manufaktur laporan keuangan berperan sangat penting. Hal ini karena pihak manajemen bisa dengan mudah menganalisa dan mengambil keputusan yang tepat melalui laporan keuangan. Keputusan yang diambil tentunya akan berpengaruh terhadap keberlangsungan perusahaan yang bersangkutan tersebut. Untuk mengetahui bagaimana contoh laporan keuangan perusahaan manufaktur, mari simak uraian berikut ini.
Penjelasan Singkat Mengenai Laporan Keuangan
Keadaan atau kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode waktu tertentu bisa dilihat melalui sebuah laporan keuangan. Ada banyak sekali jenis laporan keuangan yang perlu dipahami. Laporan keuangan setiap jenis bisnis memiliki format yang berbeda-beda.
Misalnya saja pada perusahaan manufaktur. Terdapat banyak contoh laporan keuangan perusahaan manufaktur yang bisa dijadikan sumber referensi. Anda bisa dengan mudah menemukannya di internet atau buku terkait contoh tersebut.
Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Sebelum melihat contoh laporan keuangan perusahaan manufaktur, ketahuilah beberapa jenis laporan keuangan perusahaan manufaktur berikut yang meliputi:
1. Laporan Harga Pokok Produksi
Di dalam suatu perusahaan manufaktur terdapat laporan harga pokok produksi yang menjadi poin paling penting. Jumlah nilai biaya overhead pabrik yang keluar, jumlah nilai persediaan maupun jumlah nilai biaya yang dipakai dalam proses produksi tertera pada laporan yang satu ini.
Jadi, perusahaan bisa menentukan nilai harga pokok yang akan dipakai pada barang jadi secara pasti. Hal ini mempengaruhi besarnya nilai jual nantinya yang akan dipakai dalam rangka menjual produk yang sudah jadi.
2. Laporan Neraca
Contoh laporan keuangan perusahaan manufaktur neraca yang ada pada perusahaan manufaktur sama dengan laporan neraca pada perusahaan komersial lainnya. Ada dua bagian yang perlu diketahui dan merupakan hal yang penting, yaitu aktiva dan pasiva.
Aktiva meliputi seluruh aset perusahaan, mulai dari aktiva lancar misalnya seperti kas, piutang, bank, persediaan, dan lain sebagainya. Sedangkan pasiva merupakan kewajiban atau hutang perusahaan beserta modal perusahaan.
3. Laporan Laba Rugi
Laporan ini sama dengan laporan pada perusahaan komersial lainnya. Pada laporan ini mengandung nilai pemasukan serta beban dalam satu periode. Jadi, perusahaan bisa mengetahui besarnya nilai laba atau rugi pada satu periode tertentu.
4. Laporan Perubahan Modal
Untuk laporan yang satu ini juga sama dengan laporan yang ada pada perusahaan komersial jenis lainnya. Isi dari laporan ini adalah perubahan modal karena prive, nilai modal awal maupun hal lainnya yang tidak berkaitan dengan aktivitas dari perusahaan.
Baca Juga:
- Bagaimana Contoh Laporan Keuangan yang Benar?
- Urutan Laporan Keuangan yang Benar dalam Akuntansi
- Komponen Laporan Keuangan dalam Akuntansi
Contoh laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Supaya lebih jelasnya, Anda perlu mengetahui contoh laporan keuangan perusahaan manufaktur. Berikut uraian contohnya.
1. Laporan Harga Pokok Produksi
Laporan Harga Pokok Produksi
Januari 2015
Persediaan Barang Proses Awal | Rp. 6.000.000,00 | ||
Bahan Baku | |||
Persediaan Awal Bahan Baku | Rp. 3.000.000,00 | ||
Pembelian Bahan Baku | Rp. 2.000.000,00 | ||
Pembelian Bahan Baku | Rp. 600.000,00 | ||
Retur Pembelian | Rp. (-200.000,00) + | ||
Total Pembelian Bahan Baku | Rp. 2.400.000,00 + | ||
Persediaan Bahan Baku Siap Produksi | Rp. 5.400.000,00 | ||
Persediaan Bahan Baku Akhir | Rp. 2.000.000,00 – | ||
Total Biaya Bahan Baku | Rp. 3.400.000,00 | ||
Biaya Tenaga Kerja Langsung | Rp. 4.000.000,00 | ||
Biaya Overhead Pabrik: | |||
Upah Tidak Langsung | Rp. 1.500.000,00 | ||
Biaya Pemeliharaan Pabrik | Rp. 600.000,00 | ||
Biaya Penyusutan Pabrik | Rp. 800.000,00 | ||
Biaya Penyusutan Mesin | Rp. 200.000,00 | ||
Biaya Listrik dan Air | Rp. 400.000,00 | ||
Biaya Asuransi Pabrik | Rp. 500.000,00 | ||
Total Biaya Overhead Pabrik | Rp. 4.000.000,00 + | ||
Total Biaya Produksi | Rp. 11.400.000,00 + | ||
Total Biaya Barang dalam Proses | Rp. 17.400.000,00 | ||
Persediaan Barang Proses Akhir | Rp. 6.900.000,00 – | ||
Harga Pokok Produksi | Rp. 10.500.000,00 |
2. Laporan Neraca
Laporan Neraca
Januari 2015
Harta | IDR |
Harta Lancar | |
Kas | |
1100-00-020 Kas Kecil | -350.000,00 |
1100-00-030 Kas | 3.920.000,00 |
Total Kas | 3.570.000,00 |
Bank | |
1100-00-040 Kas (USD) | 2.050.000,00 |
1200-00-020 Bank | 63.200.000,00 |
1200-00-030 Bank (USD) | 31.100.000,00 |
Total Bank | 96.350.000,00 |
Piutang Dagang | |
1300-00-020 Piutang Giro | 15.000.000,00 |
1300-00-030 Piutang Usaha | 301.755.000,00 |
1300-00-040 Piutang Usaha (USD) | 15.705.000,00 |
1300-00-050 Cadangan Kerugian Piutang | 2.000.000,00 |
Total Piutang Dagang | 334.460.000,00 |
Persediaan | |
1400-00-020 Persediaan 1 | 30.391.000,00 |
1400-00-030 Persediaan 2 | 35.240.000,00 |
1400-00-040 Persediaan 3 | 101.205.000,00 |
1400-00-061 Persediaan Promo | 480.000,00 |
Total Persediaan | 167.316.000,00 |
Biaya Dibayar Dimuka | |
1500-00-020 Pajak Bayar Dimuka | 250.000,00 |
Total Biaya Dibayar Dimuka | 250.000,00 |
Total Harga Lancar | 601.946.000,00 |
Total Investasi Jangka Panjang | 0,00 |
Harga Tetap | |
Harga Tetap Berwujud | |
1700-00-020 Tanah | 2.000.000.000,00 |
1700-00-030 Bangunan | 900.000.000,00 |
1700-00-031 Akumulasi Penyusutan Bangunan | -17.500.000,00 |
1700-00-040 Mesin dan Peralatan | 200.000.000,00 |
1700-00-041 Akumulasi Penyusutan Mesin dan Peralatan | -350.000,00 |
1700-00-050 Kendaraan | 450.000.000,00 |
1700-00-051 Akumulasi Penyusutan Kendaraan | -6.733.333,33 |
Total Harga Tetap Berwujud | 3.525.416.666,67 |
Total Harga Tetap Tidak Berwujud | 0,00 |
3. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi
Januari 2015
Saldo | |
Pendapatan | IDR |
Pendapatan Usaha | |
4100-00-020 Penjualan Produk 1 | 54.590.000,00 |
4100-00-030 Penjualan Produk 2 | 40.000.000,00 |
4100-00-040 Penjualan Produk 3 | 31.250.000,00 |
4100-00-050 Penjualan Lain | 100.000.000,00 |
4100-00-060 Potongan Penjualan | -750.000,00 |
4100-00-070 Pendapatan Denda Keterlambatan | 700.000,00 |
4100-00-080 Pendapatan atas Pengantaran | 850.000,00 |
Total Pendapatan Usaha | 226.640.000,00 |
Total Pendapatan | 226.640.000,00 |
Biaya atas Pendapatan | |
Biaya Produksi | |
5100-00-020 Biaya 1 | 5.159.000,00 |
5100-00-030 Biaya 2 | 1.930.000,00 |
5100-00-040 Biaya 3 | 6.220.000,00 |
5100-00-050 Komisi Penjualan | 60.000,00 |
5100-00-060 Potongan Pembelian | -650.000,00 |
5100-00-070 Biaya atas Pengiriman Barang | 4.125.000,00 |
5100-00-071 Biaya Material Proyek | 10.250.000,00 |
5100-00-072 Gaji Proyek | 6.100.000,00 |
Total Biaya Produksi | 33.194.000,00 |
Biaya Lain | |
5200-00-030 Biaya Denda Keterlambatan | 500.000,00 |
5200-00-040 Kerusakan dan Kegagalan Material | 650.000,00 |
Total Biaya Lain | 1.150.000,00 |
Total Biaya atas Pendapatan | 34.344.000,00 |
Laba/Rugi Kotor | 192.296.000,00 |
Pengeluaran Operasional | |
Biaya Operasional | |
6100-00-020 Gaji Direksi dan Karyawan | 30.000.000,00 |
6100-00-040 Listrik, Air dan Telpon | 600.000,00 |
6100-00-060 Promosi dan Iklan | 35.000.000,00 |
6100-00-080 Administrasi Kantor | 200.000,00 |
Total Biaya Operasional | 65.800.000,00 |
Biaya Non Operasional | |
6600-00-020 Penyusutan Bangunan | 13.500.000,00 |
6600-00-021 Penyusutan Mesin dan Peralatan | 350.000,00 |
6600-00-023 Penyusutan Kendaraan | 6.833.333,33 |
Total Biaya Non Operasional | 10.683.333,33 |
Total Pengeluaran Operasional | 76.483.333,33 |
Laba/Rugi Operasi | 115.812.666,67 |
4. Laporan Perubahan Modal
Laporan Perubahan Modal
Januari 2015
Laba Ditahan Awal | Rp. 600.000,00 | |
Laba Bersih | Rp. 80.000,00 + | |
Deviden yang Diumumkan | Rp. 680.000,00 | |
Saham Preferen | Rp. 300.000,00 | |
Saham Biasa | Rp. 80.000,00 | |
Total Dividen yang Diumumkan | Rp. 380.000,00 – | |
Laba Ditahan Akhir | Rp. 300.000,00 |
Apa Manfaat Laporan Keuangan Bagi Pengusaha?
Setelah memahami contoh laporan keuangan perusahaan manufaktur, sekarang waktunya memahami beberapa manfaat laporan keuangan bagi pengusaha, antara lain:
1. Memisahkan Aset Bisnis Dengan Aset Pribadi
Aset pribadi dengan aset bisnis tidak akan tercampur. Jadi, risiko bisnis bersinggungan dengan aset pribadi bisa diminimalkan.
2. Informasi Untuk Perhitungan Pajak
Laporan keuangan berperan penting dalam penyajian berbagai macam informasi yang bisa menjadi bahan dasar untuk perhitungan pajak.
3. Laporan Ke Pihak Luar
Laporan keuangan dipakai sebagai bahan tinjau pajak atau syarat pihak luar yaitu lembaga keuangan, pemerintah maupun perusahaan lainnya.
Demikianlah contoh laporan keuangan perusahaan manufaktur yang bisa Anda jadikan referensi. Jika ada bagian yang Anda belum pahami, tulis saja di kolom komentar. Semoga penjelasan tersebut bermanfaat dan bisa membantu Anda.